WORKSHOP ONLINE DIPLOMASI DAN PUBLIK SPEAKING (HARI KE-5) “Smart Netizen”

WORKSHOP ONLINE DIPLOMASI DAN PUBLIK SPEAKING (HARI KE-5) “Smart Netizen”

Acara Workshop Online Diplomasi dan Publik Speaking. Pada hari ke-5 dengan tema “Smart Netizen” tersebut yang di isi oleh Yulius Mada Kaka (Pelaksana Fungsu Protkons KRI Darwin Kemenlu RI) yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum. Beliau menjelaskan tentang Smart Netizen. Kekuatan Netizen Indonesia, Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet terbesar ke-4 dunia. Jumblah pengguna internet di Indonesia yaitu 204.7 juta orang atau  75% dari jumblah penduduk. Manfaat literasi digital diantaranya yaitu Jaringan Sosial, Transliterasi & diri penyian, Menjaga privasi, Mengelola privasi, Mengelola Identitas Digital, Membuat konten, Mengatur dan berbagi konten, Menggunakan Kembali/Repurposing Konten, dan Memfilter dan memilih  konten.

 

Dr. Ayu Larasati, S. Sos, M.Ikom (kepala Biro Kerja Sama Institusi Universitas Esa Unggul) menjelaskan tentang Be a Smart Netizen (Jadilah Netizen yang Cerdas). Taukah kamu?, Michael F. Hauben merupakan pencetus istilah Netizen, berkat tulisannya berjudul “The Net and Netizen: The Impact the Net Has on people’s Lives. Definisi dari Smart Netizen itu sendiri yaitu pengguna internet yang mencoba untuk berkontribusi pada penggunaan internet dan cara pemasarannya.

 

Byberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media soaial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel. Adapun penyebab adanya Cyberbullying diantaranya yaitu Hoax, Kondisi Psikologis, Kurang Pengawasan, dan Kebosanan. Hoax, adanya Hoax bisa memicu cyberbullying. Kondisi Psikologis, adanya dendam, kemarahan atau perasaan frustasi bisa menjadi penyebab karena perasaan diasingkan oleh sekitarnya. Kurang pengawasan, kondisi ini terjadi jika tidak ada keseimbangan dalam pengawasan sehingga orang tua tidak bisa selalu memperhatikan anaknya saat online. Kebosanan, cyberbullying bisa terjadi karena kebosanan atau ingin mencari pembuktian. Dampak dari Cyberbullying tersebut yaitu bisa kena di Mental, Emosional, dan Fisik. Mental, merasa kesal, malu, bodoh, bahkan bisa membuat marah diri sendiri. Emosional, merasa  malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang kamu sukai. Fisik, Lelah, atau mengalami gejala sakit kepala, pusing atas tindak cyberbullying yang dilakukan.

 

Hukuman untuk cyberbullying tersebut di Indonesia belum ada aturan spesifik yang mengatur tentang cyberbullying, namun ada UU ITE dan juga mengatur ujaran kebencian.

 

Tipe Netizen diantaranya yaitu Netizen normal, Netizen Hiperbola, Netizen Berbudiman, dan Netizen maha benar. Netizen normal yaitu netizen yang menyaring informasi yang berdar di  media. Tidak mudah percaya hoaks. Netizen hiperbola yaitu tipe pengguna media sosial yang suka bergosip dan melebih-lebihkan informasi. Nerizen berbudiman yaitu pengguna media sosial yang biasanya menjadi  mediator dari informasi yang beredar. Netizen maha benar yaitu pengguna media sosial yang ucapannya sangat sadis, menusuk, dan membekas.

 

Bagaimana Cara Menjadi Netizen yang cerdas? Gunakan media sosial dengan bijak, dengan stop konten hoaxs, saring sebelum sharing, peduli kemanusian, dan sebarkan kebaikan. Jarimu harimaumu, saat semua ramai bermain kata, ingat tetap waspada. Mari bijak dalam bertukar informasi. Adapun ciri-ciri dari a smart netizen diantaranya yaitu, no hoaxs, be supportive, no provokatif, dan no sara and black campaign. No hoaxs, Tidak mudah percaya akan berita hoax, dan tetap mencari tahu kebenaran beritanya. be supportive, Memberikan Pendapat yang Provokatif. no provokatif, Memberikan Pendapat yang Provokatif. no sara and black campaign, Tidak memberikan komen yang mengandung unsur SARA atau black campaign. Penjelasan lengkapnya bisa tonton di https://youtu.be/G6bUxZ4UIuE