WEBINAR NASIONAL Fotografi di Era Digital Untuk Desain dan Bisnis

WEBINAR NASIONAL Fotografi di Era Digital Untuk Desain dan Bisnis

Semarang, 25 Juli 2023 Program Studi D3 Komputer Grafis Universitas STEKOM bekerja sama dengan DKV Universitas Trisakti Jakarta, DKV Universitas Ciputra Makasar, DKV ISI Surakarta, FBS Undiksha Bali, PERKIVI, PTIC dan TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Mengembangkan Keterampilaln dan Kreativitas Desain Grafis untuk Menciptakan Peluang Bisnis di Era Digital.

 

Acara Webinar Nasional Mengembangkan Ketrampilan dan Kreativitas Desain Grafis untuk Menciptakan Peluang Bisnis di Era Digital tersebut diselenggarakan Selasa, 25 Juli 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Januar Ivan, S.Sn., M.Ds. (Dosen DKV Universitas Trisakti Jakarta), Bilyan Putra Sari, S.Ds., M.Ds. (Dosen DKV Universitas Ciputra Makasar), Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn. (Dosen DKV ISI Surakarta), Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum (Dosen FBS Undiksha Bali), dan Setiyo Adi Nugroho, M.Kom. (Dosen Universtias STEKOM Semarang)


 

Dalam pemaparan narasumber, Bilyan Putra Sari, S.Ds., M.Ds. (Dosen DKV Universitas Ciputra Makasar) menjelaskan tentang The Role of Graphic Design in Disruption Era (Peran Desain Grafis di Era Disrupsi). Era disrupsi membuat siapa saja dapat membuat desain grafis, yang mana hal ini tidak terlepas dari banyakknya aplikasi instan dan gratis yang menawarkan berbagai template menarik, mengalihkan pekerjaan yang harus dikerjaan desainer.

 

Keterbatasan terbesar pada desain adalah bagaimana Anda mengomunikasikannya ke alat yang Anda gunakan. Ini akan menjadi bakat kreatif yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu yang benar-benar unik dan mudah diingat.

 

Covid 19 & Siciety 5.0 telah memicu meningkatnya aktivitas digital, orang menjadi semakin banyak bergantung pada Desain Digital.

 

Cara Menghadapi Era Disrupsi yaitu Mengembangkan keterampilan baru, Mengikuti arus perubahan dan menyesuaikan irama perkembangan teknologi, Melakukan transformasi ke arah digital, dan Mengadopsi atau berkolaborasi dengan perkembangan teknologi terkini. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/kuMgzxotUK4?feature=share



Dalam pemaparan narasumber, Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn. (Dosen DKV ISI Surakarta) menjelaskan tentang Designpreneur, Mengasah Kreativitas Desain Grafis dan Membuka gerbang Peluang Bisnis. Designpreneur adalah mereka yang memiliki keahlian di dua bidang keilmuan, yaitu Keahlian Design (merancang karya/produk/jasa) dan keahlian Entrepreneur (kewirausahaan, bisnis dan management bisnis).

 

Kenapa Designpreneur? mampu menciptakan (walaupun terkadang gagal) dan menemukan ceruk untuk produk yang memiliki nilai (bagi penggunanya) dan dapat memastikan bahwa karyanya dapat menjangkau penggunanya.

 

Modal Designpreneur. Reputasi dan pengalaman, Jadilah seseorang yang orang lain ingin bertemu. Beri kesempatan orang lain untuk mengetahui reputasi kalian di bidang desain grafis atauwirausaha. Jadikan pengalaman menjadi designpreneur di bangku kuliahmenjadi portofolio untuk kedepan.

 

Tantangan Designpreneurs diantaranya yaitu

1. Persaingan yang Ketat: Di dunia bisnis yang kompetitif, menjadi seorang Designpreneur berarti menghadapi persaingan yang ketat dengan desainer dan perusahaan desain lainnya. Tantangan ini mendorong Anda untuk terus meningkatkan kualitas kreativitas dan layanan Anda.

2. Tantangan Kreatif: Menciptakan desain yang unik dan inovatif secara konsisten dapat menjadi tantangan tersendiri. Designpreneur harus terus mencari inspirasi dan mencoba pendekatan kreatif baru untuk memenuhi kebutuhan klien.

3. Manajemen Waktu yang Efisien: Mengelola proyek desain dan bisnis secara bersamaan membutuhkan manajemen waktu yang efisien. Designpreneur harus dapat mengatur prioritas dan jadwal dengan baik untuk menjaga kualitas pekerjaan.

4. Penyesuaian dengan Perubahan: Dunia bisnis dan teknologi selalu berubah dengan cepat. Designpreneur harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan tren dan teknologi yang baru.

 

Menjadi seorang Designpreneur memang menantang, tetapi juga penuh dengan manfaat yang berharga. Kreativitas tanpa batas, kemandirian, pengalaman wirausaha, dan pengaruh positif adalah beberapa keuntungan yang dapat Anda nikmati dalam karier sebagai Designpreneur. Dengan komitmen dan dedikasi, Anda dapat menghadapi tantangan ini dan meraih kesuksesan dalam dunia desain grafis dan bisnis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/kuMgzxotUK4?feature=share



Dalam pemaparan narasumber, Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum (Dosen FBS Undiksha Bali) menjelaskan tentang Ilustrasi Digital Karya Ilustrator Muda Bali: Hibritas Menuju Citra Global. Ilustrasi Bali lahir untuk digunakan sebagai media pendukung kegiatan agama Hindu, karena itu konsep dan tampilannya dipayungi oleh ajaran Hindu. Ketika mendapat pengaruh dari Barat, ilustrasi Bali berubah dalam konsep dan tampilan ke arah sekuler serta tujuannya untuk komoditas. Berkembangnya teknologi digital memberi warna baru dalam perkembangan ilustrasi Bali. Para ilutrator bersemangat berkarya dengan menggali elemen-elemen tradisional Bali yang kemudian dihibrid dengan elemen-elemen budaya dari luar. Elemen-elemn budya tersebut dicampur secara ekelektik dalam upaya menemukan identitas diri, mengingat identitas diri merupakan suatu hal penting untuk meraih posisi dan pasar.

 

Sebelum masa kolonial, ilustrasi Bali menjadi bagian dari agama Hindu. Ilustrasi itu digambarkan pada daun lontar, kain, dan logam, yang digunakan sebagai media penyampai pesan agama Hindu. Ilustrasi dengan agama Hindu terjalin hubungan yang saling berkelindan dan saling membutuhkan. Ilustrasi membutuhkan agama Hindu sebagai sumber gagasan penciptaan, sebaliknya agama membutuhkan seni ilustrasi sebagai media untuk menyampaikan pesan. Demikian eratnya hubungan antara agama dan ilustrasi, sehingga muncul istilah agama adalah seni dan seni adalah agama. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/kuMgzxotUK4?feature=share



Dalam pemaparan narasumber, Setiyo Adi Nugroho, M.Kom. (Dosen Universtias STEKOM Semarang) menjelaskan tentang Teknologi Canggih Mendorong Lompatan Kreativitas: Meningkatkan Skill dan Ketrampulan Desain Grafis di Era Digital. Nilai dan kebutuhan akan jasa desainer grafis sangat penting saat ini. Dan bukan rahasia lagi bahwa teknologi yang diarahkan untuk meningkatkan proses desain grafis telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan teknologi baru dalam desain grafis yang terus berkembang dan terdigitalisasi maka akan tercipta perubahan tren dalam desain grafis dan industri desain grafis akan terus beradaptasi dengan suasana kerja kreatif yang selalu berubah. untuk itu sebagai desainer grafis, penting untuk mendengarkan dan memperhatikan perkembangan industri digital untuk terus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

 

Artificial Intelligence (AI): AI menjadi teknologi yang semakin populer di industri desain grafis. Terutama dalam hal menghemat waktu desainer dan meningkatkan efisiensi. Print on demand menjelaskan proses manufaktur dimana produk dibuat sesuai pesanan, dalam batch kecil atau unit individual, menggunakan teknologi cetak digital. Simulasi 3D dalam pengembangan produk, pengembangan material, dan proses produksi. Pencetakan 3D proses pembuatan objek fisik dari desain digital. Augmented Reality (AR): Teknologi AR menghamparkan konten digital ke dunia nyata, menciptakan pengalaman hybrid.

 

AI ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Asisten suara di smartphone, aplikasi streaming, aplikasi navigasi, dan pengenalan wajah adalah contoh teknologi yang menggunakan AI. Ia mampu melakukan keterlibatan kognitif, wawasan kognitif, dan otomatisasi proses, tetapi batasan pembelajaran mesin telah didorong hingga batasnya dengan eksperimen dalam kreativitas. Teknologi baru dalam desain grafis bergerak menuju pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses desain. Perusahaan AI terus mengembangkan sistem yang menggunakan repositori font, ikon, dan warna online yang sangat besar untuk mengembangkan algoritme yang akan menghasilkan karya desain.

 

Pekerjaan desain sangat memakan waktu, terutama dengan desain yang sederhana tapi banyak. AI dapat meningkatkan efisiensi bagi desainer karena meskipun membutuhkan pengawasan dari designer membebaskan waktu mereka untuk fokus pada pemikiran yang lebih kreatif. Teknologi olah desain grafis seperti adobe telah menyisipkan berbagai tool pintar dalam teknologi untuk desain. seperti meningkatkan gambar, membuat palet warna, dan secara otomatis mengubah ukuran elemen. ini tidak akan mengurangi orisinalitas ide mereka, tetapi sangat membantu menyempurnakan pekerjaan mereka tanpa menghabiskan waktu yang berharga. designer masih memiliki keputusan akhir sebagai editor dan pengontrol proyek. AI juga dapat membantu desainer menjadi lebih kreatif. AI dapat mempercepat prototyping desain, dengan memberi desainer kesempatan untuk melihat banyak ide dengan cepat dan kemudian memilih elemen mana yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/kuMgzxotUK4?feature=share



Dalam pemaparan narasumber, Januar Ivan, S.Sn., M.Ds. (Dosen DKV Universitas Trisakti Jakarta) menjelaskan tentang Creativepreneur of Gen Z. Psikografis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan demografi usia tertentu, tetapi berdasarkan dari sisi psikologis seperti kepribadian, sikap dan perilaku. Seringnya bisa digunakan istilah psikologis dewasa muda yaitu untuk usia 20-30an tahun. Pada masa ini kondisi psikologis sendiri sudah lebih matang dibandingkan usia remaja. Pada usia dewasa muda sendiri merupakan usia yang lebih rentan terhadap stres karena tuntuan untuk perubahan dari masalah pekerjaan, kehidupan, pengambilan keputusan untuk berkeluarga, bagaimana mengelola finansial, bagaimana menyikapi masalah dan lainnya.

 

Keilmuan DKV pada kebutuhan industry diantaranya yaitu

1. Ilustrator - film, interior, fashion

2. Fotografer - marketing, advertising, f&b

3. Videografer - jurnalist, V.logger, content creator

4. Video Editor - production house, advertising, TV

5. Visual Effect - game, animator, film

6. Web Designer - marketing, property, hospitality

 

Apakah hanya untuk Uang? Kreativitas bisnis akan semakin terasah, Memiliki banyak relasi, Berpengalaman dalam mencari uang bahkan sebelum lulus, Semakin pandai dalam memanajemen keuangan dan waktu, Lebih percaya diri dalam menatap masa depan, Tidak bingung saat sudah lulus kuliah, Bisa membantu orang lain dalam memperbaiki perekonomian mereka, dan Semakin banyak ide bisnis yang bisa dijalankan, tapi MODAL? Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/kuMgzxotUK4?feature=share


TAG

Tidak ada tag yang tersedia