
Semarang, 25 Mei 2023 Progdi
S1 Bisnis Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM
peringkat 10 besar Universitas Terbaik Jawa Tengah versi UniRank 2023) bekerja
sama dengan PT Pos Indonesia Regional Jateng, Politeknik Negeri Semarang
(POLINES), FPEB Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Negeri Ujung
Pandang (PNUP), STIE STEKOM, Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas
(PTIC), Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI) dan
https://www.Toploker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Business
and Social Media.
Acara Webinar Nasional Business and Social Media tersebut diselenggarakan Kamis, 25 Mei 2023 Pukul 13.00
s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom
Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM)
dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Puspa Yudha Utama, M.M. (Asisten Manager PT Pos Indonesia Regional Jateng), Dr. Endang Sulistiyani, S.E., M.M. (Dosen Politeknik Negeri Semarang (POLINES), Prof. Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak, MBA. (Dosen FPEB Universitas Pendidikan Indonesia), Andi Gunawan, S.Si., M.Kom. (Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), dan Edwin Zusrony, M.M., M.Kom. (Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang).
Dalam pemaparan narasumber Dr. Endang Sulistiyani, S.E.,
M.M. (Dosen Politeknik Negeri Semarang (POLINES) menjelaskan tentang Business
Administration Department. Departemen Administrasi Bisnis adalah divisi dalam
organisasi atau lembaga pendidikan yang berfokus pada manajemen dan
administrasi fungsi-fungsi yang terkait dengan bisnis. Bertanggung jawab untuk
mengawasi berbagai aspek operasi bisnis, termasuk perencanaan strategis,
manajemen keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, dan efisiensi organisasi
secara keseluruhan.
Tujuan utama dari Departemen Administrasi Bisnis
biasanya meliputi:
1. Perencanaan Strategis: Mengembangkan dan menerapkan
tujuan dan strategi jangka panjang untuk memandu pertumbuhan dan kesuksesan
organisasi.
2. Manajemen Keuangan: Mengawasi kegiatan keuangan,
termasuk penganggaran, akuntansi, analisis keuangan, dan pelaporan.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia: Mengelola urusan
personel, seperti rekrutmen, pelatihan, evaluasi kinerja, kompensasi, dan
hubungan karyawan.
4. Pemasaran dan Penjualan: Mengembangkan strategi
pemasaran, melakukan riset pasar, mempromosikan produk atau layanan, dan
mengelola hubungan pelanggan.
5. Manajemen Operasi: Memastikan proses operasional
yang efisien dan efektif, manajemen rantai pasokan, dan kontrol kualitas.
6. Manajemen Risiko: Mengidentifikasi dan memitigasi
potensi risiko terhadap organisasi, termasuk risiko hukum, keuangan, dan
operasional.
7. Pengembangan Organisasi: Membina budaya kerja yang
positif, mempromosikan kerja tim dan kolaborasi, dan meningkatkan kinerja
organisasi secara keseluruhan.
Dalam lingkungan pendidikan, Departemen Administrasi
Bisnis dapat menawarkan program gelar, seperti Sarjana atau Magister
Administrasi Bisnis (MBA), memberikan siswa pemahaman yang komprehensif tentang
prinsip bisnis dan mempersiapkan mereka untuk peran kepemimpinan di berbagai
industri.
Dalam pengaturan perusahaan, Departemen Administrasi
Bisnis biasanya merupakan bagian dari keseluruhan struktur organisasi, melapor
kepada manajemen senior atau tim eksekutif. Ini memainkan peran penting dalam
memastikan bahwa bisnis berfungsi secara efisien, mencapai tujuannya, dan tetap
kompetitif di pasar.
Tanggung jawab dan struktur khusus dari Departemen Administrasi Bisnis dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan sifat organisasi. Beberapa organisasi yang lebih besar mungkin memiliki departemen terpisah atau tim khusus untuk setiap area fungsional, seperti keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, dan operasi, sedangkan organisasi yang lebih kecil mungkin memiliki pendekatan yang lebih terintegrasi di dalam Departemen Administrasi Bisnis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cXQi2fk2ujs?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Andi Gunawan, S.Si., M.Kom.
(Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menjelaskan tentang Strategi
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Bagian Toko Online. Beberapa tahun silam media
sosial yang begitu populer adalah Friendster,kemudian Facebook, lalu bergeser
ke Twitter, Instagram, Snapchat, Path, dll. Facebook, Twitter dan Instagram
adalah 3 media sosial yang hingga kini masih digunakan oleh sebagian orang
untuk berjualan.
Pemanfaatan media sosial sebagai bagian dari toko
online adalah strategi yang penting untuk membangun kehadiran online yang kuat
dan meningkatkan penjualan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda
terapkan:
1. Tentukan tujuan Anda: Tetapkan tujuan yang jelas
untuk penggunaan media sosial dalam konteks toko online Anda. Apakah Anda ingin
meningkatkan jumlah pengikut, meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan
penjualan langsung, atau memperkuat hubungan dengan pelanggan? Memiliki tujuan
yang jelas akan membantu Anda merancang strategi yang tepat.
2. Kenali target pasar Anda: Pelajari siapa target
pasar Anda dan di mana mereka aktif di media sosial. Anda dapat menggunakan
alat analisis demografi atau penelitian untuk memahami preferensi dan kebiasaan
media sosial dari target pasar Anda. Hal ini akan membantu Anda mengarahkan
upaya Anda ke platform yang paling efektif.
3. Buat rencana konten: Rencanakan konten yang akan
Anda posting di media sosial secara teratur. Berikan variasi konten, termasuk
gambar produk, video, ulasan pelanggan, artikel informatif, penawaran khusus,
dan konten yang menghibur. Pastikan konten tersebut relevan dengan target pasar
Anda dan mencerminkan merek Anda.
4. Fokus pada visual yang menarik: Media sosial adalah
platform visual, jadi pastikan untuk menggunakan gambar dan video yang menarik
perhatian. Pastikan gambar produk Anda berkualitas tinggi dan menunjukkan
fitur-fitur yang menonjol. Gunakan kualitas pencahayaan yang baik, komposisi
yang menarik, dan sesuaikan dengan estetika merek Anda.
5. Gunakan hashtag yang relevan: Hashtag membantu
meningkatkan visibilitas konten Anda di media sosial. Identifikasi hashtag yang
relevan dengan industri atau produk Anda dan gunakan dalam postingan Anda. Selain
itu, Anda juga dapat membuat hashtag khusus merek Anda untuk memperkuat
identitas merek.
6. Interaksi aktif dengan pengikut: Jadilah responsif
dan aktif dalam berinteraksi dengan pengikut Anda. Balas komentar, tanggapi
pertanyaan, dan berikan dukungan pelanggan yang efisien. Ini membantu membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek.
7. Promosikan penawaran khusus: Gunakan media sosial
sebagai platform untuk mempromosikan penawaran khusus, diskon, atau promosi
terbatas waktu. Berikan kode kupon eksklusif bagi pengikut media sosial Anda
untuk mendorong mereka untuk berbelanja di toko online Anda.
8. Gunakan influencer atau kolaborasi: Pertimbangkan
untuk bekerja sama dengan influencer yang memiliki audiens yang relevan dengan
target pasar Anda. Mereka dapat membantu memperluas jangkauan merek Anda dan
membangun kepercayaan di antara pengikut mereka.
9. Adopsi fitur pembelian di media sosial: Beberapa
platform media sosial, seperti Instagram dan Facebook, menyediakan fitur
pembelian yang memungkinkan pengguna untuk membeli langsung dari postingan.
Manfaatkan fitur ini untuk menyediakan pengalaman belanja yang lancar bagi
pelanggan.
10. Analisis dan evaluasi: Terus pantau metrik dan
analisis media sosial Anda untuk memahami kinerja konten dan kampanye Anda.
Gunakan data ini untuk mengidentifikasi tren, mengukur kesuksesan, dan
melakukan perbaikan yang diperlukan.
Pemanfaatan media sosial dengan strategi yang tepat
dapat membantu membangun merek Anda, menjangkau pelanggan potensial, dan
meningkatkan penjualan di toko online Anda. Penjelasan lebih lengkapnya bisa
tonton di https://www.youtube.com/live/cXQi2fk2ujs?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Prof. Dr. Vanessa Gaffar,
SE. Ak, MBA. (Dosen FPEB Universitas Pendidikan Indonesia) menjelaskan tentang Social
Media : The Power of like, coment and share.
Bisnis online dan offline mengacu pada pendekatan yang
berbeda dalam menjalankan bisnis. Berikut adalah beberapa perbedaan utama
antara keduanya:
1. Kehadiran: Bisnis online beroperasi terutama
melalui platform digital, seperti situs web, toko e-niaga, dan media sosial.
Mereka memiliki jangkauan global dan dapat diakses oleh pelanggan dari mana
saja dengan koneksi internet. Di sisi lain, bisnis offline memiliki kehadiran
fisik, seperti toko fisik, kantor, atau pusat layanan, yang dapat dikunjungi
langsung oleh pelanggan.
2. Aksesibilitas: Bisnis online menawarkan
aksesibilitas 24/7, memungkinkan pelanggan untuk menelusuri, berbelanja, atau
mengakses layanan kapan saja. Bisnis offline memiliki jam operasional tertentu,
membatasi akses pelanggan pada waktu atau hari tertentu.
3. Biaya Overhead: Bisnis online umumnya memiliki
biaya overhead yang lebih rendah dibandingkan dengan bisnis offline. Mereka
tidak memerlukan biaya seperti sewa ruang fisik, tagihan utilitas, atau staf
yang ekstensif. Namun, bisnis online mungkin memiliki biaya terkait
pemeliharaan situs web, iklan online, dan logistik pengiriman.
4. Interaksi Pelanggan: Bisnis online mengandalkan
saluran komunikasi digital, seperti email, obrolan langsung, atau media sosial,
untuk berinteraksi dengan pelanggan. Bisnis offline menyediakan interaksi tatap
muka dengan pelanggan, memungkinkan bantuan yang dipersonalisasi, umpan balik
langsung, dan kemampuan untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat.
5. Jangkauan Geografis: Bisnis online memiliki
jangkauan geografis yang lebih luas karena tidak dibatasi oleh batasan fisik.
Mereka dapat menjangkau pelanggan secara global dan memperluas basis pelanggan
mereka tanpa memerlukan beberapa lokasi fisik. Bisnis offline, di sisi lain,
dibatasi oleh kehadiran fisik mereka dan mungkin perlu membuat beberapa lokasi
untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
6. Kepercayaan dan Kredibilitas: Bisnis offline sering
mendapat manfaat dari kepercayaan dan kredibilitas yang terkait dengan
kehadiran fisik. Pelanggan dapat melihat toko secara fisik, menyentuh produk,
dan berinteraksi dengan staf, yang dapat meningkatkan kepercayaan. Bisnis
online perlu membangun kepercayaan melalui desain situs web profesional, sistem
pembayaran yang aman, ulasan pelanggan, dan layanan pelanggan yang efektif.
7. Pemasaran dan Periklanan: Bisnis online sangat
bergantung pada teknik pemasaran digital, seperti pengoptimalan mesin telusur
(SEO), pemasaran media sosial, pemasaran konten, dan periklanan online, untuk
menjangkau dan melibatkan audiens target mereka. Bisnis offline sering
menggunakan metode pemasaran tradisional, seperti iklan cetak, papan reklame,
surat langsung, dan acara lokal, untuk menarik pelanggan dalam komunitas lokal
mereka.
Penting untuk dicatat bahwa batas antara bisnis online
dan offline terkadang dapat kabur, karena banyak bisnis mengadopsi pendekatan
omnichannel dengan menggabungkan strategi online dan offline. Hal ini
memungkinkan mereka untuk memanfaatkan keuntungan dari kedua pendekatan dan
memenuhi preferensi pelanggan yang lebih luas. Pada akhirnya, pilihan antara
model bisnis online dan offline bergantung pada sifat produk atau layanan,
target pasar, sumber daya, dan sasaran strategis bisnis.
Digital Marketing. Pemasaran digital mengacu pada
praktik mempromosikan produk, layanan, atau merek menggunakan saluran dan
teknologi digital. Ini mencakup berbagai taktik pemasaran online yang ditujukan
untuk menjangkau dan melibatkan audiens target, mengarahkan lalu lintas,
menghasilkan prospek, dan pada akhirnya mencapai tujuan bisnis. Berikut adalah
beberapa komponen kunci dan strategi pemasaran digital:
1. Pengoptimalan Situs Web: Memiliki situs web yang
dirancang dengan baik dan ramah pengguna sangatlah penting. Itu harus
dioptimalkan untuk mesin pencari (SEO) untuk meningkatkan visibilitas dalam
hasil pencarian dan mengarahkan lalu lintas organik. Situs web juga harus
memiliki navigasi yang jelas, konten yang menarik, dan ajakan bertindak (CTA)
yang efektif untuk mendorong keterlibatan dan konversi pengunjung.
2. Search Engine Marketing (SEM): SEM melibatkan iklan
berbayar di mesin pencari seperti Google atau Bing. Ini termasuk kampanye
Bayar-Per-Klik (PPC), di mana pengiklan menawar kata kunci untuk menampilkan
iklan mereka secara mencolok di hasil pencarian. SEM memungkinkan jangkauan
yang ditargetkan dan visibilitas langsung, mengarahkan lalu lintas yang relevan
ke situs web.
3. Pemasaran Konten: Pemasaran konten berfokus pada
pembuatan dan pendistribusian konten yang berharga dan relevan untuk menarik
dan melibatkan audiens target. Ini termasuk posting blog, artikel, infografis,
video, dan konten media sosial. Pemasaran konten bertujuan untuk membangun
kepemimpinan pemikiran, membangun kesadaran merek, dan membina hubungan dengan
pelanggan potensial.
4. Pemasaran Media Sosial: Ini melibatkan pemanfaatan
platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, atau
YouTube untuk terhubung dengan audiens target. Pemasaran media sosial
melibatkan memposting konten yang menarik, berinteraksi dengan pengikut,
menjalankan kampanye iklan berbayar, dan memanfaatkan mendengarkan sosial untuk
memahami sentimen dan preferensi pelanggan.
5. Pemasaran Email: Pemasaran email melibatkan
pengiriman email yang ditargetkan dan dipersonalisasi ke prospek dan pelanggan.
Ini dapat digunakan untuk memelihara prospek, memberikan konten yang berharga,
mempromosikan produk atau layanan, dan mendorong konversi. Alat otomatisasi
pemasaran email dapat membantu merampingkan kampanye, menyegmentasikan pemirsa,
dan melacak metrik kinerja.
6. Influencer Marketing: Influencer marketing
melibatkan kolaborasi dengan individu berpengaruh di media sosial yang memiliki
banyak pengikut dan pengaruh dalam ceruk tertentu. Merek bermitra dengan
influencer untuk mempromosikan produk atau layanan mereka kepada audiens yang
terlibat, meningkatkan kredibilitas dan jangkauan mereka.
7. Periklanan Online: Ini mencakup berbagai bentuk
periklanan digital, termasuk iklan bergambar, iklan spanduk, iklan video, iklan
asli, dan iklan pemasaran ulang. Iklan online memungkinkan opsi penargetan yang
tepat berdasarkan demografi, minat, dan perilaku penelusuran untuk menjangkau
audiens yang tepat dan mendorong konversi.
8. Search Engine Optimization (SEO): SEO melibatkan
pengoptimalan situs web, konten, dan kehadiran online untuk meningkatkan
visibilitas organik dalam hasil mesin pencari. Ini mencakup penelitian kata
kunci, pengoptimalan pada halaman, pengoptimalan teknis, pembuatan tautan, dan
peningkatan pengalaman pengguna untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi dalam
hasil pencarian dan mendorong lalu lintas organik.
9. Analisis Data dan Pelacakan Kinerja: Pemasaran
digital mengandalkan analitik data untuk mengukur efektivitas kampanye, melacak
indikator kinerja utama (KPI), dan membuat keputusan berdasarkan data. Alat
seperti Google Analytics memberikan wawasan berharga tentang lalu lintas situs
web, perilaku pengguna, konversi, dan metrik relevan lainnya.
10. Pemasaran Seluler: Dengan meningkatnya penggunaan
ponsel cerdas dan perangkat seluler, pemasaran seluler berfokus pada menjangkau
dan melibatkan pengguna melalui situs web yang dioptimalkan untuk seluler,
aplikasi seluler, pemasaran SMS, dan penargetan berbasis lokasi.
Pemasaran digital menawarkan banyak keuntungan, termasuk jangkauan yang ditargetkan, pelacakan waktu nyata, efektivitas biaya, segmentasi audiens, dan kemampuan untuk menyesuaikan dan mengoptimalkan kampanye berdasarkan data dan wawasan. Ini adalah bidang yang dinamis dan berkembang, membutuhkan pembelajaran dan adaptasi berkelanjutan untuk tetap unggul dalam lanskap digital yang kompetitif. Penjelasan lebih lengkapnpya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cXQi2fk2ujs?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Edwin Zusrony, M.M., M.Kom.
(Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang). Menjelaskan tentang Social Network Analysis
(SNA) & Social Media (Analisis Jaringan Sosial (SNA) & Media Sosial). Jaringan
Sosial sebagai bagian penting dalam kehidupan sosial dan berguna untuk memahami
interaksi dan dinamika di masyarakat (Radcliffe-Brown: 1940). Dalam konteks
pembangunan masyarakat, "Jaringan Sosial" dianggap sebagai poros
gerakan sosial, koalisi dan kerjasama. Membantu aktifitas-aktifitas penting
dalam sebuah komunikasi yang dapat dilakukan secara offline maupun online. Karakteristik
penting dari jaringan adalah jaringan koneksi lateral dan menghindari struktur
birokrasi formal.
Jenis-jenis jaringan (network).
Jenis-jenis jaringan menurut Liebler and Ferri, 2004,
diantaranya dibagi dua yaitu :
1. Organic Network merujuk pada jaringan atau hubungan yang terbentuk secara alami melalui interaksi sosial antara individu atau entitas yang memiliki kepentingan atau tujuan yang sama. Jaringan ini tidak dibuat dengan sengaja dan terbentuk secara spontan, dan anggota jaringan cenderung memiliki hubungan yang lebih erat.
2. Engineered Network jaringan yang diciptakan merupakan jaringan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu dan terdiri dari node (simpul) yang dihubungkan oleh teknologi atau infrastruktur. Jaringan ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan bisnis atau teknis, seperti jaringan komputer atau jaringan listrik.
Perbedaannya yaitu Organic Network terbentuk secara
alami melalui interaksi sosial, sedangkan Engineered Network sengaja dibuat
untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau teknis. Sedangkan Organic Network
cenderung memiliki hubungan yang lebih erat dan berdasarkan nilai-nilai sosial,
sedangkan Engineered Network lebih fokus pada kinerja, efisiensi, dan
keuntungan bisnis.
Definisi Social Network Analysis (SNA). Social Network
Analysis (SNA) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
terhubung satu sama lain melalui jaringan sosial. Social Network Analysis (SNA) dapat digunakan untuk
memahami pola-pola interaksi antar individu dalam sebuah jaringan, mengidentifikasi
aktor-aktor kunci dalam jaringan, dan mengevaluasi pengaruh sosial yang terjadi
di dalam jaringan. Social Network Analysis (SNA) dikembangkan dari pertemuan yang
menguntungkan antara teori dan aplikasi sosial, dengan metodologi matematis,
statistik, dan komputasi formal (Tsetovat & Kouznetsov, 2011).
Fakta tentang SNA, Antara lain yaitu SNA diperkenalkan
pertama kali pada tahun1930 oleh Jacob Levy Moreno, SNA tidak terbatas hanya
pada jejaring sosial daring seperti Twitter dan Facebook saja, SNA dapat
digunakan untuk menganalisis hubungan antar anggota dalam sebuah organisasi,
dan SNA dipakai untuk mengetahui orang-orang yang berperan penting di dalam
penyebaran informasi, dan masih banyak lagi.
Fokus Social Network Analysis (SNA) Sebelumnya harus
dipahami lebih dulu bahwa network itu merupakan sebuah perkumpulan orang yang
disebut sebagai actor atau node yang sudah dihubungkan oleh link atau edge.
Maksud dari actors atau nodes tersebut adalah sekelompok orang atau individu
yang secara nyata terlibat pada suatu jaringan atau network dan link / edge. Selain
itu actor atau node juga bisa berupa organisasi atau departemen, tergantung bagaimana
sebuah analisa akan dijalankan. Hubungan atau link juga tidak selalu sama, semua
maksud, tujuan serta kebutuhan. Misalnya berbentuk saran, penyampaian gagasan, tugas,
keahlian, prosedur dan kedekatan emosi seperti hubungan persahabatan, kekeluargaan
bahkan percintaan. Dalam hal ini Social Network Analysis memiliki pendapat
khusus jika suatu hubungan yang telah terjadi diantara actor atau node,
merupakan sebuah hal yang sangat penting. Fokus dari SNA yaitu untuk mengetahui
siapa saja actor atau node yang saling terlibat serta bagaimana suatu hubungan
bisa terjadi.
Mengenanl Clique pada Social Network Analysis (SNA) Clique
(Klik) memiliki definisi sebagai pengumpulan individu (aktor) dengan cara
dikelompokkan dalam suatu network dengan memasukkan semua hubungan antar
individu yang saling berinteraksi dengan semua anggota komunitasnya. Dalam
menentukan jumlah hubungan yang terjadi pada clique (klik) tidak terdapat
aturan batasan maksimalnya, tetapi minimal ada tiga hubungan (relasi) yang
terjalin antara beberapa individu dengan komunitasnya.
Contoh Social Network Analysis (SNA) Tentara Amerika
Serikat ketika melakukan invasi ke negara Irak dan dalam mencari presiden Irak
Saddam Husein menggunakan teknik jaringan sosial. Dalam memetakan diagram
jejaring sosial beberapa keluarga berpengaruh, bagaimana keluarga-keluarga itu
terjalin melalui pernikahan, dan siapa di antara mereka yang berhubungan
langsung dengan Saddam Hussein. Militer AS juga menggunakan album foto dalam
perburuan Saddam, dimana antara foto ulang tahun dan pernikahan banyak gambar
Saddam dengan parapengawal pribadinya yg dikenal sebagai Himaya (orang
kepercayaan).
Social Network Analysis (SNA) merupakan studi tentang hubungan antara individu atau kelompok dalam suatu jaringan sosial. Social Network Analysis (SNA) menggabungkan metode statistik dan grafik untuk memvisualisasikan pola komunikasi, interaksi sosial, dan pertukaran informasi, dan mempelajari bagaimana informasi dan sumber daya didistribusikan di dalam suatu jaringan. Tujuan utama Social Network Analysis (SNA) adalah untuk memahami struktur dan perilaku dari jaringan sosial yang berbeda, dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi individu dan organisasi yang terlibat di dalamnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cXQi2fk2ujs?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Puspa Yudha Utama, M.M. (Asisten
Manager PT Pos Indonesia Regional Jateng) menjelaskan tentang Media Sosial
& Bisnis Kurir.
Bisnis Intellegence adalah tools untuk mentransformasi
data menjadi informasi yang digunakan untuk tujuan analisis bisnis untuk dasar
pengambilan kepusutan pengembangan usaha. Keterjangkauan konten kita, siapa viewer
konten kita, Janis kelamin, usis, lokasi, waktu aktif akses, darimana menemukan
konten kita, berapa banyak konten kita dilihat. Informasi diatas animo serta
karakter viewers/followers, sehingga bisa untuk merumuskan strategi bisnis yang
efektif.
Media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam
mempromosikan dan memperluas bisnis kurir. Berikut adalah beberapa cara
menggunakan media sosial untuk mendukung bisnis kurir:
1. Meningkatkan Kesadaran Merek: Gunakan media sosial
untuk membangun dan meningkatkan kesadaran merek bisnis kurir Anda. Buat
halaman bisnis yang menarik dan profesional di platform seperti Facebook,
Instagram, dan LinkedIn. Pastikan untuk menyertakan informasi tentang layanan
kurir Anda, area cakupan, dan kontak yang mudah dihubungi.
2. Konten yang Menarik: Buat konten yang menarik dan
relevan untuk audiens Anda. Postingkan konten yang berhubungan dengan
pengiriman barang, tips mengemas barang dengan aman, atau cerita sukses
pelanggan. Juga, gunakan gambar atau video yang menarik untuk menunjukkan
proses pengiriman barang yang efisien dan andal.
3. Promosi dan Penawaran Khusus: Gunakan media sosial
untuk mengumumkan promosi, diskon, atau penawaran khusus yang berlaku pada
layanan kurir Anda. Ini dapat mendorong calon pelanggan untuk menggunakan jasa
pengiriman Anda atau mengajak mereka untuk berbagi informasi tersebut kepada
teman dan keluarga mereka.
4. Testimoni Pelanggan: Mintalah pelanggan yang puas
dengan layanan kurir Anda untuk memberikan testimoni atau ulasan positif di
media sosial. Ulasan pelanggan dapat membantu membangun kepercayaan dan
memberikan bukti yang kuat mengenai keandalan dan keefektifan layanan kurir
Anda.
5. Dukungan Pelanggan: Gunakan media sosial sebagai
saluran komunikasi untuk mendukung pelanggan. Tanggapi pertanyaan, keluhan,
atau permintaan dukungan pelanggan melalui pesan pribadi atau komentar. Ini
membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat reputasi bisnis kurir
Anda.
6. Kolaborasi dengan Bisnis Terkait: Cari peluang
kolaborasi dengan bisnis terkait, seperti toko online atau penjual e-commerce.
Tawarkan layanan kurir yang andal dan efisien sebagai opsi pengiriman bagi
pelanggan mereka. Ini dapat membantu memperluas jangkauan bisnis kurir Anda dan
meningkatkan jumlah pengiriman.
7. Pengiklanan Berbayar: Gunakan iklan berbayar di
platform media sosial untuk meningkatkan visibilitas bisnis kurir Anda. Anda
dapat membuat iklan yang ditargetkan secara demografis dan geografis agar tepat
sasaran. Aturlah kampanye iklan yang relevan dengan penawaran khusus atau
promosi yang sedang berlangsung.
8. Analisis dan Pengukuran: Manfaatkan alat analisis
media sosial untuk memantau kinerja kampanye dan memahami tren dan preferensi
pelanggan. Dengan memahami data dan wawasan ini, Anda dapat mengoptimalkan
strategi pemasaran Anda dan meningkatkan efektivitas bisnis kurir Anda.
Pemanfaatan media sosial dalam bisnis kurir dapat
membantu meningkatkan kesadaran merek, memperluas jangkauan, dan memperoleh
keuntungan kompetitif di industri kurir yang padat. Penting untuk terus
memperbarui dan berinteraksi dengan audiens Anda secara konsisten untuk
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan memperoleh keunggulan di
pasar. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cXQi2fk2ujs?feature=share