
Keberadaan mentor sebaya dirasakan positif bagi mahasiswa Universitas STEKOM yang membutuhkan bantuan untuk mengatasi permasalahan, khususnya di bidang gangguan kesehatan jiwa. Oleh karena itu, Bimbingan Konseling yang dinaungi oleh Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan Universitas STEKOM kembali menggelar Pelatihan Calon Pendamping Sebaya Tahun 2021, yang dilaksanakan pada Bagian Kesejahteraan Mahasiswa Universitas STEKOM menyelenggarakan kembali pelatihan calon sejawat pada tahun 2021.
"Kami berharap rekan-rekan merasa nyaman. Subdivisi kami memiliki 3 fungsi utama yaitu promotif, preventif dan kuratif. Kegiatan promotif dan preventif merupakan bagian yang dapat dilakukan oleh rekan-rekan, sedangkan kegiatan kuratif biasanya dilakukan oleh tenaga profesional seperti psikolog," ujar Kepala Kesejahteraan Mahasiswa Wibi Ardi Alvianto, M. Pd pada pembukaan Pelatihan Pembantu Sebaya 2021 yang berlangsung di Universitas STEKOM pada Sabtu 9 Januari 2021.
Menurutnya, melalui kegiatan promosi, rekan sejawat dapat kembali mengingatkan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Harapannya, menjaga kesehatan mental menjadi cara hidup yang positif. Hal ini harus dibangun melalui penciptaan berbagai program kegiatan yang sinergis dan terstruktur. Pembimbing sebaya memainkan peran kunci dalam hal ini.
Untuk pencegahan, kata Wibi sebenarnya bisa dilakukan secara individu, misalnya dengan belajar mengatur waktu dalam berbagai kegiatan. Namun, menurutnya, posisi pendamping bisa menjadi perpanjangan tangan untuk memberdayakan mahasiswa dan membimbing mereka ke pengobatan profesional. "Selain dapat melakukan tindakan promotif dan preventif, pembimbing sebaya dapat mengarahkan sesama mahasiswa untuk mendapatkan tindakan korektif dari profesional seperti layanan konseling," kata Wibi.
Dalam kegiatan edukasi ini, mahasiswa juga mendapat pelatihan dari konselor Bimbingan Konseling Universitas STEKOM dan psikolog profesional untuk memecahkan masalah.