INTERNATIONAL WEBINAR Artificial Intelligence and Ethics

INTERNATIONAL WEBINAR Artificial Intelligence and Ethics

Semarang, 12 Desember 2023 University of Science & Computer Technology (STEKOM) in collaboration with the Western Caspian University (Azerbaijan), University of Customs & Finance (Ukraine), STIE STEKOM, Industrial and Vocational Community Association (PERKIVI), Indonesian Smart Teacherpreneur Association (PTIC), and TopLoker.com. Sukses dalam menyelenggarakan International Webinar dengan tema Artificial Intelligence and Ethics.

 

Acara International Webinar Artificial Intelligence and Ethicstersebut diselenggarakan Selasa, 12 Desember 2023 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

International Webinar ini diisi oleh Dr. Joseph Teguh Santoso (Rector STEKOM University) Indonesia, dan narasumbernya yaitu 1. Ali Muhammedli (Senior Lecturer at Dept of Information Technologies) WCU, Azerbaijan. 2. Olena Parshyna (PhD in Economic Sciences, Assoc Prof of International Economic Relations & Regional Studies Dept) UMCF, Ukraine. 3. Edy Jogatama Purhita, M.Ds. (Head of Communication Visual Design Dept) STEKOM, Indonesia

 


Dalam pemaparan narasumber, Ali Muhammedli (Senior Lecturer at Dept of Information Technologies) WCU, Azerbaijan. Menjelaskan tentang The Ethics of Artificial Intelligence (Etika Kecerdasan Buatan). Selamat datang semuanya. Hari ini, kita akan menjelajahi dunia Kecerdasan Buatan yang menakjubkan, lisan. Ini adalah istilah yang sering kita dengar, menandakan mesin yang dapat berpikir dan belajar seperti manusia. Al ada di mana-mana, mulai dari asisten virtual di ponsel kami hingga algoritme yang merekomendasikan apa yang harus kami tonton selanjutnya. Ini mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bermain, menawarkan manfaat yang luar biasa. Tetapi dengan kekuatan besar datanglah tanggung jawab besar, dan itulah yang akan kita selidiki hari ini.

 

Evolusi Al. Perjalanan Al adalah kisah kecerdikan manusia. Ini dimulai dengan program komputer sederhana dan telah berkembang menjadi sistem kompleks yang dapat belajar dan membuat keputusan. Anggap saja tumbuh dari kalkulator dasar menjadi robot super pintar. Momen-momen penting dalam perjalanan ini, seperti pembuatan Turing Test, yang mengukur kemampuan mesin untuk meniru kecerdasan manusia, dan pengembangan jaringan saraf, yang memungkinkan mesin belajar dari data, telah mendorong Al ke tingkat yang lebih tinggi.

 

Al Pertama dan Pengembangnya. Program Al yang berfungsi pertama kali ditulis pada tahun 1951 untuk dijalankan pada mesin Ferranti Mark 1 dari Universitas Manchester: program permainan catur yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/BJ3U9KXewdc?si=xeD5XZ9RrxqtbMIc

 


Dalam pemaparan narasumber, Olena Parshyna (PhD in Economic Sciences, Assoc Prof of International Economic Relations & Regional Studies Dept) UMCF, Ukraine. Menjelaskan tentang Artificial Intelligence and Ethics. Kecerdasan buatan (Al) adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh komputer, berlawanan dengan kecerdasan manusia atau hewan. Sistem komputer adalah komputer yang secara nominal lengkap yang mencakup perangkat keras, sistem operasi (perangkat lunak utama), dan peralatan periferal yang diperlukan dan digunakan untuk pengoperasian penuh.

 

Etika. Etika atau filsafat moral adalah cabang filsafat yang melibatkan sistematisasi, pembelaan, dan rekomendasi konsep perilaku benar dan salah. Filsafat (cinta kebijaksanaan dalam bahasa Yunani kuno) adalah studi sistematis tentang pertanyaan umum dan mendasar tentang topik-topik seperti keberadaan, nalar, pengetahuan, nilai, pikiran, dan bahasa. Sebuah konsep didefinisikan sebagai ide abstrak. Konsep secara teratur diformalkan dalam matematika, ilmu komputer, basis data, dan kecerdasan buatan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/BJ3U9KXewdc?si=jOuynScPcjdS6LE1

 


Dalam pemaparan narasumber, Edy Jogatama Purhita, M.Ds. (Head of Communication Visual Design Dept) STEKOM, Indonesia. Menjelaskan tentang Artificial Intelligence (AI) and Ethics. Artificial Intelligence (Al) dan etika merupakan dua konsep yang saling terkait dalam konteks pengembangan dan penerapan teknologi. Etika adalah studi tentang prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia, sedangkan Al adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

 

Pertimbangan etika dalam penggunaan AI dapat dianalisis melalui tiga perspektif utama yang mencermintakan pendekatan etika yang berbeda, yaitu deontolical ethics, Teleological ethics, dan Situational and condition ethics.

 

Etika Deontologi. Deontologi adalah teori etika yang menggunakan aturan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Deontologi sering dikaitkan dengan filsuf Immanuel Kant. Kant percaya bahwa tindakan etis mengikuti hukum moral universal, seperti Jangan berbohong. Jangan mencuri. Jangan curang. Deontologi mudah diterapkan. Ini hanya mengharuskan orang untuk mengikuti aturan dan menjalankan kewajiban mereka. Pendekatan ini cenderung sesuai dengan intuisi alami kita tentang apa yang etis atau tidak etis. Dalam deontologi, keputusan etis tidak hanya didasarkan pada konsekuensi atau hasil tindakan, tetapi pada kepatuhan terhadap aturan dan kewajiban moral yang ada. Jadi, jika suatu tindakan sesuai dengan aturan moral, maka tindakan tersebut dianggap etis menurut deontologi, terlepas dari hasil akhirnya.

 

Etika Deontologi Dalam Penggunaan AI. Etika deontologi berkaitan dengan landasan moral dan normatif yang berlaku. Dalam konteks penggunaan Al, pendekatan ini menekankan prinsip-prinsip etika yang mendasar, seperti keadilan, privasi, dan transparansi. Pengembangan dan implementasi Al harus diselaraskan dengan nilai-nilai fundamental tersebut untuk memastikan bahwa teknologi ini memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan tidak melanggar prinsip moral yang diakui. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/BJ3U9KXewdc?si=c3n8j4R_IAwMQOEI