
Halo teman-teman semua! Perkenalkan, nama saya Linda Septiya Ningsih. Saya adalah mahasiswa semester 6 program studi S1 Manajemen di STIE STEKOM Kartasura. Saat ini, saya berusia 26 tahun dan tinggal di Sragen, Jawa Tengah. Kali ini, saya ingin membagikan sedikit cerita inspiratif yang mungkin bisa memberi semangat bagi kalian, terutama bagi yang sedang mempertimbangkan kuliah sambil bekerja.
Saya tahu bahwa kuliah sambil bekerja itu tidak mudah. Kita harus pandai membagi waktu, tenaga, dan pikiran. Namun, bagi saya, semua itu sangat worth it. Mengapa? Karena saya memiliki tujuan yang ingin saya capai.

Dulu, saya sempat bekerja di salah satu perusahaan di Salatiga sebagai staf quality. Pekerjaannya cukup menantang, tetapi juga seru. Pada usia 24 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk kuliah. Banyak orang yang berkomentar, "Ngapain kuliah di usia segini? Nikah saja belum, toh ujung-ujungnya juga jadi ibu rumah tangga dan memasak di dapur. Mending uangnya ditabung buat nikah." Komentar seperti itu sudah biasa saya dengar. Namun, saya memiliki keyakinan sendiri. Saya memiliki mimpi besar, salah satunya adalah mewujudkan keinginan almarhum ayah saya untuk melihat anaknya menjadi sarjana. Selain itu, saya juga bercita-cita menjadi seorang manajer di perusahaan ternama, itulah alasan saya memilih jurusan Manajemen
Sedikit mengenai latar belakang keluarga saya, saya berasal dari keluarga yang kurang mampu dan merupakan anak dari orang tua yang bercerai. Mereka berpisah sejak saya duduk di kelas 4 SD, sehingga saya dibesarkan oleh seorang ibu tunggal. Ayah saya meninggal saat saya berusia 22 tahun, ketika saya masih bekerja di sebuah perusahaan di Boyolali. Karena keterbatasan biaya, ibu hanya mampu menyekolahkan saya hingga tingkat SMK. Beliau berpesan bahwa jika saya ingin kuliah, maka saya harus membiayai sendiri. Setelah lulus SMK, saya memutuskan untuk bekerja selama tiga tahun dengan harapan bisa menabung untuk kuliah. Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Saya kesulitan menabung karena harus membantu perekonomian keluarga. Selain itu, pekerjaan dengan sistem shift sangat menguras energi, sehingga saya belum siap untuk kuliah karena fisik saya yang lemah.
Setelah berpikir panjang, saya akhirnya memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya sebelumnya dan diterima bekerja di PT Selalu Cinta Indonesia, Salatiga. Alhamdulillah, di sana saya dapat berkembang. Awalnya saya mendaftar sebagai operator quality, tetapi setelah satu tahun saya diangkat menjadi staf quality. Karena pekerjaan di perusahaan ini tidak terlalu berat dan jam kerjanya cukup fleksibel, saya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah.

Awalnya, saya sempat ragu. Apakah saya bisa kuliah sambil bekerja? Apakah saya mampu membiayai kuliah sendiri dengan gaji UMK? Bagaimana dengan biaya kos, makan, dan kebutuhan lainnya? Berbagai keraguan muncul di kepala saya. Namun, semua keraguan itu hilang setelah saya menemukan Universitas STEKOM. Kampus ini menawarkan program kuliah yang fleksibel, bisa disesuaikan dengan jadwal kerja, serta biaya yang ringan dan dapat diangsur per bulan. Saat itu, ada juga promo gratis uang gedung. Akhirnya, saya meminta restu dari ibu saya. Alhamdulillah, beliau merestui, sehingga tanpa berpikir panjang, saya langsung mendaftar dan diterima di STIE STEKOM Kartasura dengan program kelas eksekutif full online.
Jujur, kuliah sambil bekerja itu tidak mudah. Banyak sekali suka dukanya. Bayangkan, pagi saya harus bekerja sampai sore, lalu malamnya harus belajar atau mengerjakan tugas dari kampus hingga larut malam. Namun, di balik semua itu, ada semangat yang terus membara dalam diri saya. Saya selalu mengingat nasihat orang tua saya, "Nak, kalau kamu punya mimpi, kejarlah." Jangan biarkan kesulitan menghentikan langkahmu. Nasehat itu selalu menjadi penyemangat bagi saya.
Saya juga sangat berterima kasih kepada Universitas STEKOM. Kampus ini benar-benar menjadi sahabat bagi saya. Mengapa? Karena UnivSTEKOM memiliki program kuliah yang fleksibel, sehingga saya bisa tetap bekerja tanpa harus meninggalkan pendidikan saya. Dosen-dosennya sangat keren, tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi mentor bagi mahasiswanya. Teman-teman di sana juga asyik, saling mendukung satu sama lain dan membantu ketika ada tugas yang sulit. Suasana kekeluargaannya sangat terasa, meskipun hanya berinteraksi melalui kelas Zoom atau grup WhatsApp.
Meskipun saya belum lulus, impian saya sudah berada di depan mata berkat Universitas STEKOM. Saya telah memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan bidang yang saya pelajari, memiliki jaringan pertemanan yang luas, dan yang paling penting, memiliki bekal ilmu yang cukup untuk meraih cita-cita saya. Saya ingin membuktikan bahwa kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang mustahil. Justru dengan kuliah sambil bekerja, kita bisa belajar menghargai waktu dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah kita ambil.

Saya juga sangat berterima kasih kepada Universitas STEKOM. Kampus ini benar-benar menjadi sahabat bagi saya. Mengapa? Karena UnivSTEKOM memiliki program kuliah yang fleksibel, sehingga saya bisa tetap bekerja tanpa harus meninggalkan pendidikan saya. Dosen-dosennya sangat keren, tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi mentor bagi mahasiswanya. Teman-teman di sana juga asyik, saling mendukung satu sama lain dan membantu ketika ada tugas yang sulit. Suasana kekeluargaannya sangat terasa, meskipun hanya berinteraksi melalui kelas Zoom atau grup WhatsApp.
Meskipun saya belum lulus, impian saya sudah berada di depan mata berkat Universitas STEKOM. Saya telah memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan bidang yang saya pelajari, memiliki jaringan pertemanan yang luas, dan yang paling penting, memiliki bekal ilmu yang cukup untuk meraih cita-cita saya. Saya ingin membuktikan bahwa kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang mustahil. Justru dengan kuliah sambil bekerja, kita bisa belajar menghargai waktu dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah kita ambil.