
Penting untuk memperhatikan status kesehatan mental Anda, tetapi jangan membuat diagnosis pribadi. Demikian disampaikan Khafid Ketua UPT Bimbingan dan Konseling Universitas STEKOM melalui rapat langsung pada hari rabu, 10 April 2019.
Menurutnya, self-diagnosis sangat berbahaya. Sifatnya subjektif dan tidak lagi memiliki perspektif. "Cari profesional seperti psikolog atau datang ke psikiater," kata Khafid. Menurut Khafid masyarakat juga bisa mencari bimbingan konseling (BK) di Universitas STEKOM Melalui layanan ini, masyarakat didukung dan dibantu dalam menangani masalah kesehatan mental.
Khafid menjelaskan, ada beberapa layanan yang perlu diberikan. Dimulai dengan klasik, yang merupakan layanan dasar dalam bimbingan.
Klasik adalah kepemimpinan yang bertujuan untuk membuat orang menyadari potensi mereka, memahami lingkungan mereka, dan mengatasi hambatan dan masalah yang menahan kemungkinan masa depan. Individu, di sisi lain, menasihati atas inisiatif mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah dan trauma yang mereka alami. Konseling klasik biasanya ditujukan kepada mahasiswa baru yang ingin mengenali potensi dirinya dan kemudian diarahkan ke psikotes. Untuk individu biasanya masalah pribadi yang berkaitan dengan keluarga dan teman. "Terkait juga dengan kondisi emosional," jelas Khafid.
Ditegaskan kembali, konseling konseling jauh lebih efektif jika dilakukan atas kemauan sendiri. Berlawanan dengan AK di sekolah, konseling di kampus sangat membantu jika ada masalah, bersiaplah jika ada keluhan spontan. Pada dasarnya seseorang melakukan konseling karena membutuhkan dukungan dan ingin berbagi cerita dengan orang lain.
Dwi Widyaningsih mengatakan kepada saya bahwa setiap masalah yang membutuhkan konseling memiliki keunikannya sendiri.
Bahkan di Universitas STEKOM sendiri, para pencari saran (klien) datang dari berbagai daerah bermasalah. Beberapa datang dari trauma keluarga, masalah hubungan, masalah disertasi, yang lain merasakan masalah internal.
Beberapa kasus trauma mungkin memerlukan 10 sesi atau lebih untuk sembuh. "Kondisi psikologis berbeda dengan kondisi fisik, sehingga klien harus memiliki kepercayaan penuh kepada konselor yang terpercaya saat berbicara," ujarnya.
Ia juga mencontohkan bahwa beberapa orang memiliki pandangan negatif terhadap psikiater atau psikolog meningkat. Faktanya, bahkan ketika Anda merasa tidak enak badan, Anda memerlukan perawatan lebih lanjut. Meski begitu, dia mengakui tidak mudah mengubah cara pandang orang. "Secara historis, masyarakat kita tidak terbiasa dengan orang-orang dengan perilaku menyimpang, Ada yang dirantai karena tidak tahu apa itu psikiater atau psikolog. Itu juga harus diwaspadai."tuturnya.