Mengapa hanya 1% orang yang berhasil dalam hidupnya, sedangkan 99% gagal?

Mengapa hanya 1% orang yang berhasil dalam hidupnya, sedangkan 99% gagal?

Setiap keputusan hidup Anda, masa lalu, sekarang atau masa depan, bahkan keputusan tak berbobot dan yang paling sepele seperti "Haruskah saya menonton TV Tiktok IG Youtube yang dibicarakan orang yang lagi viral dan yang asyik sepanjang hari?" Keputusan tersebut didasarkan pada Emosi atau Persamaan Perasaan  (maksud saya pemikiran Rasional dan pemikiran "toh yang lain juga begitu" ).  Jika kita mengikuti emosi kita,  kita pasti akan memilih jalan yang mudah, menghibur, dan mengasyikkan.  Tetapi jika menggunakan Rasionalitas, kita akan mengevaluasi bagaimana hal itu menguntungkan kita sebagai pribadi dan manusia, apakah hal-hal yang kita masukkan ke dalam kepala kita ini bahkan mendekati kenyataan, apakah kita akan mempelajari sesuatu, dll.

Kita mempraktikkannya dan berulang ulang ratusan ribu dan jutaan kali hal itu sama dan terjadi tepat di dalam kepala kita sebelum setiap keputusan kita, dan seiring waktu hal itu menjadi respons alami sepersekian detik bahkan tanpa kita sadari banyak keputusan yang terotomatisasi dari kepala kita.  Jika keputusan kita tidak dapat memuaskan emosional kepuasan diri kita sendiri maka kita sebaiknya berlatih menahan emosi kepuasan diri tersebut (Saya tahu itu sulit, tetapi menjadi mudah setelah kita analisa dulu apa plus minusnya untuk diri dan isi kepala kita ). 

Berseberangan di keputusan jalan lain yang berbeda mungkin secara emosional akan membosankan, akan terkesan biasa, tak bernyawa, tanpa kegirangan nikmat pada awalnya tetapi secara rasional kita bahkan sudah tahu jika keputusan kita itu bermanfaat dalam jangka panjang dan seiring berjalannya waktu diri kita akan menjadi mudah menikmati saat saat pemilihan keputusan yang secara emosional menantang di kepala kita itu terjadi lagi,  sungguh seru dan menghibur hehe.  Tapi sayang!!  hanya sedikit orang yang bisa menunggu sampai saat itu. 

Sebetulnya setiap kehidupan adalah kompetisi antara jangka pendek versus jangka panjang.

Mereka yang memilih jangka panjang mendapatkan kesuksesan dalam definisi apa pun yang mereka berikan untuk 'Sukses' dan yang lainnya menerima kekalahan secara bertahap.

Orang-orang sukses menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan mendidik diri mereka sendiri, memasukkan hal hal yang secara rasional menjadikan diri mereka lebih maju semakin maju dan bertahap mereka mampu menemukan -rasa nikmat- dalam proses maju tersebut,  dan untuk sampai ke tahap -rasa nikmat- tersebut tentunya perlu ada disiplin berkesinambungan dan ketahanan yang luar biasa sehingga isi kepalanya benar benar berbeda dalam jangka panjang dan secara otomatis mengkategorikan mereka sebagai kelompok manusia yang sudah siap untuk sukses dan lebih rasional untuk jadi orang sukses.

Nah semestinya lebih masuk akal jika diri kita ini sudah masuk akal dulu secara rasional, isi kepala dan diri kita masuk akal duluan untuk jadi calon orang sukses sehingga berpeluang lebih besar untuk menjadi orang sukses.