
Semarang, 8 September 2022 Progdi
S1 Sistem Informasi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas
STEKOM) bekerja sama dengan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh,
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Muhammadiyah Papua, Politeknik
Pratama, Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia
Cerdas (PTIC), Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia
(PERKIVI) dan https://www.Toploker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema
“Peran Teknologi Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri di
Indonesia”.
Acara Webinar Nasional Peran Teknologi Digital Untuk
Meningkatkan Daya Saing Industri di Indonesia tersebut diselenggarakan Kamis, 8
September 2022 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di
laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi
Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 4 Narasumber, narasumbernya yaitu M. Bayu Wibawa, S.Kom., M.M.S.I (Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UUI Banda Aceh), Migunani, S.Kom, M.Kom. (Kaprogdi S1 Sistem Informasi Universitas STEKOM), Nur Fitrianingsih Hasan, M.Kom. (Dosen Universitas Muhammadiyah Papua) dan Lipur Sugiyanta, S.T., M.Kom. Ph.D. (Kaprogdi Sistem Informasi Universitas Negeri Jakarta)
Dalam pemaparan narasumber pertama, M. Bayu Wibawa,
S.Kom., M.M.S.I (Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UUI Banda Aceh) menjelaskan
tentang Teknologi Informasi dan Dunia Kerja di Masa Depan. Teknologi Informasi
(IT) adalah istilah umum teknologi untuk membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi. Teknologi
informasi merupakan suatu teknologi yang memiliki fungsi dalam mengolah data,
memproses data, memperoleh, menyusun, menyimpan, mengubah data dengan segala
macam cara untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat atau juga berkualitas.
Selain itu fungsi dari teknologi informasi adalah untuk memecahkan suatu
masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
aktivitas manusia. Yang mempunyai fungsi Menangkap (Capture), Pengolah
(Processing), Memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi, Menghasilkan
(Generating), Penyimpan (storage), Pencari Kembali (Retrieval), dan Transmisi
(Transmission).
Teknologi Informasi VS Manusia, Komputer dapat
mengumpulkan fakta, ilmu dan teknik dalam berfikir dari seorang Pakar untuk
dijadikan keputusan mengatasi persoalan.
Kemajuan yang dicapai oleh komputer-komputer masa kini, ,masihlah belum
dapat untuk berpikir (to think). Bahkan untuk ,saat ini, target komputer
memanglah bukan untuk berpikir. Manusia itu penting, sebagaimana teknologi juga
penting. Tidak ada yang lebih penting diantara keduanya. Manusia membutuhkan
teknologi, sebagaimana teknologi membutuhkan manusia. Masa depan dunia bukanlah
ditentukan oleh siapa yang lebih berguna antara manusia dan teknologi. Namun
masa depan dunia ditentukan oleh kombinasi sempurna antara manusia dan
teknologi.
Prediksi Lingkungan Kerja Masa Depan yaitu Akan ada
masa dimana beberapa keterampilan yang dimiliki manusia tidak dibutuhkan lagi.
Kecerdasan buatan seperti robot akan mengambil alih tugas-tugas yang Merupakan rutinitas.
Jika pekerjaan yang dilakukan saat ini terdiri dari tugas-tugas yang diulang, maka
kita memiliki posisi yang tidak aman. Gelar tidak lagi menjadi satu- satunya
modal yang dapat membuat kita sukses. Perkembangan zaman menuntut kita untuk
memiliki wawasan yang lebih ,luas dari yang dipelajari di pendidikan formal. Untuk
menjadi seseorang yang tidak tergantikan, kita harus mampu melakukan suatu hal yang
menambah nilai lebih bagi diri kita. Bisa dilihat bahwa beberapa perusahaan
telah menggantikan pekerja dengan kecerdasan buatan, seperti robot dan mesin otomatisasi
lainnya. Akan tetapi, mesin otomatisasi ini tidak dapat menghadirkan hal-hal yang berkaitan dengan
emosional seperti yang dimiliki oleh manusia. Di era mendatang, lingkungan
kerja membutuhkan orang-orang yang mampu berpikir secara kritis. Berpikir
kritis berarti kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sabar menghadapi hal-hal
yang membingungkan, memiliki perenungan
yang ,mendalam, tidak, mengambil tindakan dengan terburu-buru dan memiliki
kejujuran. Nantinya, kita tidak harus datang ke kantor setiap hari. Kita akan
bekerja melalui dunia virtual. Kolaborasi yang dilakukan secara virtual menjadi
tren baru yang akan dijalankan setiap perusahaan. Untuk ,itu, diperlukan keterampilan
dalam menggunakan alat dan sumber.
Efek Perkembangan Teknologi Dimasa Depan diantaranya
yaitu Kelincahan, Dinamis, dan Hampir Seluruh Pekerja Berkomunikasi Secara
Virtual Interaksi melalui teknologi, karakteristik kelincahan dan dinamis
semakin tinggi, tidak ada yang santai, karena untuk bertahan dan memiliki
ketahanan harus bergerak cepat. Inovasi, Kreasi dan Gangguan (Disruptions) Teknologi
informasi akan semakin canggih bahkan kecanggihannya berada di luar imajinasi kita.
Jika kita tidak bisa menerima inovasi dan kreasi sebagai suatu hal yang normal,
makakita tidak bisa bertahan. Gangguan-gangguan dari dalam diri dan luar yang
mendorong kita çuntuk terus berinovasi. Terhubung selama 24/7 Yap, non-stop!
Seakan tidak adalagi jeda untuk beristirahat. Jadi jangan kaget jika di masa mendatang,
kita akan ditelepon untuk mengadakan rapat kerja di malam hari, atau melakukan
conference call di pukul 3 pagi. Mobilitas ke Tempat Kerja akan Semakin
Berkurang Tidak ada lagi pekerjaan tradisional yang mengharuskan tenaga
kerjanya untuk duduk diam bekerja di depan laptop selama 8-9 jam per hari.
freelancer jauh lebih diminati daripada pekerjaan penuh waktu di tempat kerja. Transformasi
Pekerjaan dan Keterampilan Kerja akan Terus Bertambah Beberapa keterampilan
seperti soft skill yang tidak ada pada waktu sekarang, mungkin akan tercipta di
masa depan. Tidak hanya itu, kita dituntut untuk bisa memahaminya bahkan
menguasainya. Jika tidak? Kita akan termasuk ke dalam kelompok yang tertinggal.
Fokus pada Solusi Real-Time dan Tepat pada Sasaran Peranan teknologi informasi
dan dunia kerja yang futuristik akan berfokus pada solusi real-time dan tepat
pada sasaran, bukan pada praktik dan proses. Di masa depan, setiap jenis
pekerjaan akan memiliki komponen digital. Namun, bukan berarti semua orang
harus menjadi ilmuwan komputer.
Nilai Positif Teknologi informasi itu sendiri yaitu Kecepatan,
ketepatan, produktivitas dan efisiensi. Manusia dapat mengoptimalkan kinerja
mereka dengan baik bersama teknologi. Tempat kerja di masa depan akan
menyediakan alat kognitif yang canggih, integrasi Artificial Intelligence (AI)
yang lebih besar dan canggih dalam semua aspek bisnis, mulai dari strategi
manajemen hingga SDM. Pelayanan pelanggan yang semakin baik, peningkatan
keamanan kerja, dan lain sebagainya.
Jika ada satu kata yang bisa menggambarkan dunia kerja di masa depan, itu adalah Digital. Semuanya tentang digital dan semuanya tentang teknologi informasi yang sangat canggih penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://youtu.be/3PQhw20Kq3o
Dalam pemaparan narasumber kedua, Migunani, S.Kom, M.Kom. (Kaprogdi S1 Sistem Informasi Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Teknologi Digital Sebagai Daya Ungkit di Era Industri 4.0. Teknologi Digital, Semua perangkat elektronik, sistem otomatis dan sumber daya teknologi yang menghasilkan, memproses atau menyimpan informasi seperti : situs web, ponsel cerdas, teknologi blockchain, cryptocurrency, kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (Cloud), data 5G, antarmuka suara atau bot, robotika, drone, gadget e-book dan streaming video.
Sistem Informasi. Seperangkat komponen yang terintegrasi
untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses data dan menyediakan informasi,
pengetahuan dan produk digital. Perusahaan dan organisasi mengandalkan sistem
informasi untuk menjalankan dan mengelola aktivitas operasional, berinteraksi
dengan pelanggan dan pemasok, serta bersaing di pasar.
Daya Saing Industri. Daya saing industri (Porter, 1990)
adalah kemampuan suatu industri untuk memperoleh keunggulan kompetitif dengan mendasarkan
pada : Kondisi faktor, Kondisi permintaan, Strategi perusahaan dan struktur
persaingan, Industri pendukung dan industri terkait.
Industri 4.0. Industri 4.0 pertama kali disampaikan pada acara Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah industri 4.0 digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya dengan bantuan teknologi.. Revolusi Industri 4.0 adalah transformasi yang komprehensif yang meliputi keseluruhan aspek produksi dari industry melalui peleburan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://youtu.be/3PQhw20Kq3o
Dalam pemaparan narasumber ketiga, Nur Fitrianingsih
Hasan, M.Kom. (Dosen Universitas Muhammadiyah Papua) menjelaskan tentang
digitalisasi dan Teknologi AI Sebagai Daya Saing Industri. Transformasi Digital,
Kegiatan transformasi aktivitas, proses, dan model bisnis secara keseluruhan
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
efisiensi, mengelola risiko, dan menemukan peluang bisnis baru. Digitalisasi, Proses
upaya penggunaan teknologi dan data digital untuk meningkatkan bisnis,
pendapatan, dan menciptakan budaya digital. Dalam praktiknya, data digital dijadikan
sebagai pendukung utama untuk seluruh proses tersebut. Digital, Upaya mengubah
sesuatu yang berbentuk non digital menjadi digital.
Peran Digitalisasi dalam Industri & Bisnis. Digitalisasi
adalah kekuatan fundamental yang dipicu oleh Revolusi Industri Keempat
(industry 4.0) dan Internet of Things (IoT), yang telah mengubah cara kita
mendekati dan berpikir tentang proses dan aktivitas bisnis. Perusahaan di
seluruh industri membutuhkan kelincahan, kecepatan, fleksibilitas, dan kemampuan
untuk berputar cepat untuk mengejar peluang bisnis baru dan mengikuti lingkungan
bisnis global.
Prediksi Hasil & Dampak Adopsi Teknologi AI Pada Industri diantaranya yaitu 1. PwC dan Accenture memproyeksikan dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh AI yaitu akan menambah 15,7 triliun dolar terhadap ekonomi global, yang juga berarti akan meningkatkan permintaan konsumen sebesar 9,1 triliun dolar dan peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga 6,6 triliun dolar. 2. Hasil dari penelitian yang diadakan oleh Tech Cast Global di negara-negara OECD menyatakan bahwa AI bertanggung jawab atas 21% hilangnya pekerjaan berkala/rutin, 1-3% pekerjaan yang berhubungan dengan layanan atau pendidikan, dan meningkatkan 2% pengangguran pada tahun 2030. 3. Kejahatan AI & cyber: Beberapa jenis AI memiliki akses ke mahadata yang mengandung banyak informasi pribadi, terutama penggunaan mahadata dan AI di sektor bisnis. Hal ini tentunya memberikan keuntungan finansial kepada perusahaan-perusahaan karena mereka harus memahami pelanggan mereka dan kemudian menyusun rencana strategis. Jika AI dibajak, data-data tersebut ada dalam bahaya. Pencurian maya ini dapat menimbulkan kekacauan jika yang diambil adalah data-data penting. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://youtu.be/3PQhw20Kq3o
Dalam pemaparan narasumber keempat, Lipur Sugiyanta, S.T., M.Kom. Ph.D. (Kaprogdi Sistem Informasi Universitas Negeri Jakarta) menjelaskan tentang Aplikasi Wireless Sensor Network Untuk Meningkatkan Kontribusi Penelitian Terhadap Daya Saing Industri Di Indonesia. Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://youtu.be/3PQhw20Kq3o
Foto Bersama