
Semarang, 7 September 2023 Progdi
S1 Teknik Informatika Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas
STEKOM) bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
Jakarta, Fakultas Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Jayabaya Jakarta, Fakultas Teknik Elektro dan
Informatika UGM Yogyakarta, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia
(PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan
https://www.Toploker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Penerapan
TI dengan Memanfaatkan Big Data & Data Science dalam Business Digital..
Acara Webinar Nasional Penerapan TI dengan
Memanfaatkan Big Data & Data Science dalam
Business Digital tersebut diselenggarakan Kamis, 7 September 2023 Pukul 13.00
s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom
Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM)
dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber,
narasumbernya yaitu Dr. Indra, S.Kom, M.T.I. (Dosen FTI Univ Budi Luhur
Jakarta), Christian Sri Kusuma Aditya, S.Kom., M.Kom. (Dosen FTI UMM Malang), Karno
Diantoro, M.Kom. (Dosen FASILKOM Univ Jayabaya Jakarta), Widyawan, S.T., M.Sc.,
Ph.D. (Dosen FTEI UGM Yogyakarta), dan Ir. Haris Jamaludin, M.Kom. (Dosen
Universitas STEKOM) dengan MC dan Moderatornya yaitu Eko Siswanto, S.Kom.,
M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM), dan Candra Supriadi, S.ST., M.Kom. (Dosen
Universitas STEKOM)
Dalam pemaparan narasumber pertama, Dr. Indra, S.Kom,
M.T.I. (Dosen FTI Univ Budi Luhur Jakarta) menjelaskan tentang Perancangan dan
Penerapan Data Werehouse Sebagai Pangkalan Big Data untuk Membuat OLAP. Perancangan
dan penerapan data warehouse (DWH) sebagai pangkalan Big Data untuk membuat
Online Analytical Processing (OLAP) adalah langkah penting dalam mengelola dan
menganalisis besar data. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat Anda
ikuti untuk melakukan perancangan dan penerapan ini:
1. Perencanaan dan Analisis Kebutuhan:
a. Identifikasi kebutuhan bisnis Anda. Apa tujuan
utama dari sistem OLAP Anda?
b. Tentukan sumber data Anda, termasuk data internal
dan eksternal.
c. Tentukan jenis data yang akan disimpan di data
warehouse Anda, seperti data transaksional, data sensor, data log, dan lainnya.
d. Buat rencana skema database yang mencakup dimensi
dan fakta yang diperlukan untuk analisis OLAP.
2. Pengumpulan dan Persiapan Data:
a. Ekstrak data dari berbagai sumber, baik data
internal maupun eksternal.
b. Bersihkan dan transformasikan data untuk memastikan
kualitas dan konsistensi.
c. Load data ke dalam data warehouse. Ini bisa
melibatkan berbagai teknik seperti ETL (Extract, Transform, Load).
3. Desain Data Warehouse:
a. Pilih teknologi database yang sesuai untuk data
warehouse Anda, seperti PostgreSQL, MySQL, atau teknologi khusus seperti
Snowflake atau Amazon Redshift.
b. Rancang struktur data warehouse Anda, termasuk
tabel dimensi dan fakta.
c. Pertimbangkan skalabilitas dan performa data
warehouse Anda, terutama jika Anda berurusan dengan big data.
4. Pembuatan Indeks dan Optimisasi Kinerja:
a. Buat indeks pada tabel-tabel yang sesuai untuk
meningkatkan kinerja query OLAP.
b. Lakukan tuning database untuk memastikan bahwa data
warehouse Anda dapat menangani query OLAP dengan efisien.
5. Implementasi OLAP:
a. Pilih platform OLAP yang sesuai, seperti Microsoft
Analysis Services, Apache Kylin, atau teknologi OLAP open source lainnya.
b. Rancang kubus OLAP sesuai dengan kebutuhan bisnis
Anda.
c. Integrasikan kubus OLAP dengan data warehouse Anda.
6. Pengembangan Aplikasi dan Antarmuka:
a. Buat aplikasi atau antarmuka pengguna yang
memungkinkan pengguna akhir untuk mengakses dan menganalisis data OLAP dengan
mudah.
b. Pastikan antarmuka pengguna mendukung fitur
interaktif seperti pemilihan dimensi, perbandingan, dan visualisasi data.
7. Pengujian dan Validasi:
a. Uji sistem secara menyeluruh untuk memastikan bahwa
query OLAP berjalan dengan benar dan hasilnya konsisten.
b. Validasi hasil analisis dengan pemangku kepentingan
bisnis untuk memastikan keakuratan dan relevansinya.
8. Pelatihan Pengguna:
a. Berikan pelatihan kepada pengguna akhir agar mereka
dapat menggunakan sistem OLAP dengan efektif.
9. Pemeliharaan dan Monitoring:
a. Lakukan pemeliharaan rutin pada data warehouse dan
sistem OLAP Anda.
b. Pantau kinerja dan skalabilitas sistem untuk
mengatasi masalah segera.
10. Evolusi dan Perbaikan:
a. Terus evaluasi dan tingkatkan sistem sesuai dengan
perubahan kebutuhan bisnis dan perkembangan teknologi.
Penerapan data warehouse sebagai pangkalan Big Data
untuk OLAP adalah proyek yang kompleks, dan memerlukan perencanaan yang matang
serta tim yang terampil. Selain itu, pastikan Anda mempertimbangkan aspek
keamanan data dan kepatuhan hukum dalam seluruh proses perancangan dan
penerapan ini. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/DP1MjfDBxqA?si=5e-n65iw9Kqu1Xph
Dalam pemaparan narasumber, Christian Sri Kusuma
Aditya, S.Kom., M.Kom. (Dosen FTI UMM Malang) menjelaskan tentang The Role of
Data Science & Big Data in Digital Transformation. Data science adalah
bidang studi yang berfokus pada penggunaan teknik statistik dan komputasi untuk
mengekstrak wawasan dan pengetahuan dari data. Dalam konteks transformasi
digital, ilmu data memainkan peran kunci dengan memberikan pemahaman mendalam
kepada organisasi tentang operasi, pelanggan, dan pasar mereka.
Ilmu Data sebagai Pendorong Utama Transformasi Digital.
Transformasi digital merevolusi cara bisnis beroperasi dan bersaing di pasar.
Ini melibatkan integrasi teknologi ke dalam semua aspek bisnis, yang mengarah
pada perubahan mendasar dalam cara fungsinya dan memberikan nilai kepada
pelanggan. Peran ilmu data dalam transformasi ini sangat penting, karena
organisasi berupaya memanfaatkan sejumlah besar data yang dihasilkan dalam
operasi mereka untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing.
Big data adalah kombinasi dari data terstruktur, semi
terstruktur, dan tidak terstruktur yang dikumpulkan oleh organisasi yang dapat
ditambang untuk informasi dan digunakan dalam proyek pembelajaran mesin,
pemodelan prediktif, dan aplikasi analitik canggih lainnya. Penjelasan lebih
lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/DP1MjfDBxqA?si=uS1exWrXgOw3kpjw
Dalam pemaparan narasumber, Karno Diantoro, M.Kom.
(Dosen FASILKOM Univ Jayabaya Jakarta) menjelaskan tentang Transformasi Bisnis
Digital Melalui Penerapan Teknologi Informasi, Big Data, dan Data Science. Perubahan
paradigma bisnis, dulu Bisnis berbasis produk atau layanan konveksional,
sekarang Bisnis digital dengan fokus pada pengalaman pelanggan.
Bisnis berbasis produk atau layanan konveksional, Bisnis
yang berfokus pada produk atau layanan konvensional. Model bisnis yang telah
ada sejak lama dan masih banyak diterapkan di berbagai sektor. Produk atau
layanan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Contoh Bisnis
Berbasis Produk:
1. Perusahaan Pakaian, berfokus pada desain, kualitas,
dan Variasi produk untuk menarik pelanggan.
2. Produsen Mobil, Berfokus pada produksi berbagai
model mobil dengan fitur dan spesifikasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Contoh Bisnis Berbasis Layanan:
1. Restoran Konvensional, Restoran yang menyajikan
makanan dan minuman langsung kepada pelanggan di tempat. Mereka menonjolkan
kualitas masakan, suasana, dan pelayanan.
2. Salon Rambut, Bisnis salon rambut yang menawarkan
berbagai layanan seperti potong rambut, pewarnaan, dan perawatan rambut. Mereka
berfokus pada keterampilan para ahli dan kenyamanan pelanggan.
Keuntungan Bisnis Berbasis Produk atau Layanan
Konvensional:
1. Tangible Presence: Produk atau layanan yang dapat
dilihat dan dirasakan oleh pelanggan.
2. Interaksi Langsung: Pelanggan dapat berinteraksi
langsung dengan produk atau staf layanan.
3. Pengalaman Fisik: Pelanggan dapat menguji produk
atau merasakan layanan secara langsung sebelum pembelian.
Bisnis Digital dengan Fokus pada Pengalaman Pelanggan.
Pada bisnis digital dengan fokus pada pengalaman pelanggan menjadi kunci untuk
memenangkan persaingan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Ini
bukan lagi sekadar menjual produk atau layanan, tetapi juga tentang menciptakan
pengalaman yang luar biasa untuk pelanggan.
Transformasi Bisnis Digital. Proses di mana perusahaan
mengadopsi teknologi digital dan strategi digital secara menyeluruh untuk
mengubah cara mereka beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan, dan mencapai
tujuan bisnis mereka. Transformasi. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi,
inovasi, dan daya saing Perusahaan dalam era digital yang terus berkembang.
Memahami Big Data. Menggambarkan volume besar data
yang dihasilkan dan dikumpulkan oleh organisasi dan sistem digital dalam waktu
yang sangat singkat. Big Data tidak hanya mencakup data dalam jumlah besar,
tetapi juga beragam jenis data, termasuk teks, gambar, audio, video, dan data
terstruktur maupun tak terstruktur.
Pemanfaatan Big Data dalam Bisnis. Analisis tren pasar
dan perilaku konsumen.
Analisis Pelanggan, untuk menganalisis perilaku
pelanggan. Ini mencakup pemahaman terhadap apa yang pelanggan sukai, apa yang
mereka beli, bagaimana mereka berinteraksi dengan merek,. Hasil analisis ini
dapat digunakan untuk personalisasi produk atau layanan, rekomendasi yang lebih
baik, dan meningkatkan retensi pelanggan.
Optimasi Rantai Pasokan, Dapat memantau rantai pasokan
secara real-time. Ini membantu dalam mengelola persediaan dengan lebih efisien,
mengidentifikasi risiko keterlambatan atau kekurangan, dan mengoptimalkan
proses logistik.
Analisis Sentimen, Dapat melacak sentimen pelanggan di
media sosial, forum online, atau ulasan produk. Ini membantu dalam memahami
bagaimana pelanggan merasa tentang merek dan produk, dan dapat mengarah pada
tindakan perbaikan atau perubahan strategi.
Pemanfaatan Big Data dalam Bisnis. Memungkinkan
pemimpin bisnis untuk membuat keputusan yang lebih informasional. Ini dapat
mencakup keputusan terkait dengan strategi pasar, alokasi sumber daya, atau
inovasi produk. Membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat, mengurangi
risiko, dan meningkatkan efisiensi. Ini juga dapat membantu dalam memahami tren
pasar dan perilaku pelanggan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat
mengarah pada strategi bisnis yang lebih efektif.
Analisis Pasar dan Persaingan. Memahami tren pasar
melalui data adalah salah satu aplikasi penting dari analisis data dalam
bisnis. Ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pola dan perubahan dalam
perilaku pasar, sehingga dapat mengambil tindakan yang sesuai. langkah untuk
memahami tren pasar melalui data yaitu Kumpulkan Data yang Relevan, Bersihkan
dan Persiapkan Data, Visualisasi Data, Analisis Deskriptif, Segmentasi Pasar, Trend
Analysis, Analisis
Musiman, Analisis Korelasi, Prediksi dan Peramalan, Evaluasi dan Aksi, dan Monitoring.
Memahami tren pasar melalui data adalah kunci untuk
membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas, mengidentifikasi peluang baru, dan
menjaga bisnis. Analisis data yang tepat dapat membantu Anda menjadi lebih
responsif terhadap perubahan pasar dan lebih kompetitif.
Pentingnya Transformasi Digital: Transformasi digital bukan
lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Perusahaan yang mampu beradaptasi dan
memanfaatkan teknologi informasi, Big Data, dan Data Science akan memiliki keunggulan
kompetitif yang besar.
Peran Teknologi Informasi: Teknologi Informasi adalah fondasi
dari transformasi digital. Infrastruktur TI yang kuat dan fleksibel, termasuk
perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan, merupakan landasan bagi inovasi
digital.
Big Data dan Data Science: Big Data dan Data Science membuka
peluang baru dalam pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan data. Ini
memungkinkan Perusahaan untuk mendapatkan wawasan mendalam, mengidentifikasi
tren pasar, dan mengambil keputusan berdasarkan bukti yang kuat.
Keamanan dan Privasi Data: Dalam bisnis digital,
keamanan data dan kepatuhan dengan regulasi privasi adalah kunci. Pelanggan dan
pemangku kepentingan mengharapkan perlindungan data yang kuat dan transparansi dalam
penggunaannya.
Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Keputusan yang
baik harus didasarkan pada data yang akurat. Data Science membantu dalam
analisis data yang kompleks dan memberikan pandangan yang lebih dalam. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/DP1MjfDBxqA?si=KKrS2RaarHuMzmcB
Dalam pemaparan narasumber, Widyawan, S.T., M.Sc.,
Ph.D. (Dosen FTEI UGM Yogyakarta) menjelaskan tentang PustakaData: Berbagi
Akses dan Analisa Big Media Data Secara Terbuka. Silos data, sebagian besar
data tidak mudah diperoleh secara terbuka. Walau datanya ada, tidak semua orang
mempunyai kemampuan untuk mengambil, mengolah dan menganalisa. Gerakan open
scientific data belum berkembang di Indonesia. Data mentah lebih diperlukan
bukan aggregate.
Manfaat Big (Media) Data Analytics
1. Mengetahui fakta dan opini masyarakat
2. Mengetahui efektifitas kampanye (termasuk kampanye
politik)
3. Mengetahui trend atau kecenderungan yang ada
4. Alat bantu pemasaran atau marketing
5. Identifikasi influencer baik berupa orang maupun
organisasi
6. Membantu peneliti di bidang media
7. Tools pembelajaran untuk data mining dan big data
8. Data terbuka
9. Dikomersialkan
Pustaka Data adalah sebuah konsep atau inisiatif yang
bertujuan untuk berbagi akses dan menganalisis data besar (Big Data) dari media
secara terbuka. Tujuan utama dari PustakaData adalah untuk memfasilitasi
penelitian, analisis, dan pemahaman yang lebih dalam tentang tren, peristiwa,
dan isu-isu yang terkait dengan media melalui data yang dapat diakses oleh
berbagai pihak, termasuk peneliti, jurnalis, akademisi, dan masyarakat umum. Berikut
adalah beberapa langkah dan prinsip yang dapat diterapkan dalam konsep
PustakaData:
1. Kumpulkan Data Media, Mulailah dengan mengumpulkan
data dari berbagai sumber media, termasuk cetak, online, siaran, dan media
sosial. Data ini dapat mencakup teks artikel, transkrip siaran, gambar, video,
dan lainnya.
2. Normalisasi Data, Normalisasikan data media untuk
memastikan konsistensi dalam format dan struktur. Ini termasuk mengubah data
non-struktural menjadi format yang dapat diolah, seperti teks yang dapat
diindeks dan dicari.
3. Anonimisasi dan Privasi, Pastikan perlindungan
privasi dan anonimitas data yang sensitif, terutama jika data media mencakup
informasi pribadi atau sensitif.
4. Publikasi Terbuka, Publikasikan data secara terbuka
dan mudah diakses, mungkin melalui platform online yang dapat diakses oleh
publik.
5. Metadatad Data, Sertakan metadata yang komprehensif
untuk membantu pengguna memahami dan memanfaatkan data dengan baik. Metadata
mencakup informasi tentang sumber data, tanggal, konteks, dan lain-lain.
6. Lisensi Data, Tentukan lisensi data yang jelas,
yang mengatur bagaimana data dapat digunakan, didistribusikan, dan dibagikan
oleh pihak ketiga.
7. Alat Analisis, Sediakan alat analisis atau
antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan analisis data
dengan mudah, termasuk visualisasi data.
8. Kerja Sama dengan Komunitas, Ajak komunitas
pengguna, seperti peneliti dan jurnalis, untuk berkontribusi dalam analisis
data dan berbagi temuan mereka. Ini dapat meningkatkan nilai data secara
keseluruhan.
9. Edukasi dan Pelatihan, Sediakan sumber daya edukasi
dan pelatihan untuk membantu pengguna memahami data dan alat analisis yang
tersedia.
10. Evaluasi Berkala, Lakukan evaluasi berkala
terhadap inisiatif PustakaData untuk memastikan keberlanjutannya dan
mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kualitas dan nilai data yang tersedia.
PustakaData dapat menjadi alat yang sangat berguna
dalam mengungkapkan wawasan dari Big Media Data dan memungkinkan lebih banyak
orang untuk terlibat dalam analisis data media. Namun, penting juga untuk
mempertimbangkan masalah privasi dan etika dalam penggunaan data media yang
tersedia secara terbuka. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/DP1MjfDBxqA?si=iTaMtXa1CZrqAdNl
Dalam pemaparan narasumber, Ir. Haris Jamaludin,
M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Penerapan TI Dengan
Memanfaatkan Big Data & Data Science dalam Business Inklusif. Apa Itu
Pemasaran Digital Inklusif, Jika pemasaran menciptakan dan memuaskan
permintaan, pemasaran digital mendorong penciptaan suatu permintaan dengan
menggunakan kekuatan internet ( big data & data science), dan memuaskan
permintaan ini dengan hal yang baru dan inovatif. Internet adalah medium
interaktif dengan mengakomodir konsumen inklusif. Singkatnya, pemasaran digital
adalah praktik dari memasarkan atau memromosikan sebuah produk dan jasa
menggunakan saluran digital melalui komputer, telepon genggam, smart phone dan
media digital lain. Internet telah mengubah dunia dalam hal cara kita menjual.
Internet bukanlah saluran pemasaran yang baru, sebaliknya, ia hanya membuat
sebuah paradigma baru yaitu cara di mana konsumen terhubung dengan merek
(brand) satu sama lain.
Ruang lingkup pemasaran yang kompleks adalah melibatkan
antara kebutuhan internet-produk-jasa di mana ketiga hal ini diposisikan
bagaimana mempromosikan, menjual, didistribusikan dan dilayani. Kekuatan dari
sebuah web menyediakan konsumen dengan banyak pilihan, pengaruh dan kekuatan baru.
Sehingga merek mempunyai cara baru dalam menjualkan, produk baru dan pelayanan
untuk dijual dan juga pasar baru di mana hal tersebut bisa dijual.
Namun bukan berarti pemasaran melalui digital atau internet.
membuang semua teori dan prinsip pada bisnis, buku dan pemasaran. Sebaliknya,
digital atau internet menyediakan lingkungan baru untuk dibangunkan. Rumus
keuntungan yaitu laba dikurang pendapatan dan biaya tak akan berubah. Peran
yang dimainkan oleh agensi pemasaran juga bergeser. Agensi yang menggunakan
cara tradisional akan semakin baik jika ditambah dengan pemasaran digital.
Sementara, agensi yang memulai sebagai toko digital telah bermain dalam ruang
iklan tradisional.
Lebih dari itu, strategi yang terintegrasi yang
berbicara dengan identitas merek sangatlah vital untuk mencapai tujuan
organisasi. Konsumen semakin lebih fasih dalam pergerakan antar saluran
pemasaran bahkan menggunakan lebih dari satu saluran pemasaran pada saat bersamaan.
Mereka yang masih berpikir dengan pola pikir lama yaitu tradisional melawan
digital sudah sangat kadaluarsa.
Apa Menariknya dari Pemasaran Digital Inklusif? Digital
Marketing adalah marketing yang tepat untuk generasi Millenials atau Y. Berdasarkan
survey dari eMarketer (2022), generasi Millenials lebih banyak membicarakan
mengenai produk dan jasa online lebih dari populasi secara umumnya. 66 persen membicarakan mengenai produk dan jasa melalui
situs sosial media.
Strategi Pemasaran Digital Inklusif. Content Marketing,
Content Marketing adalah pemasaran melalui media konten-konten yang dicantumkan
pada sebuah website atau media resmi perusahaan dalam memasarkan produknya baik
berupa manfaat, promo dan lain hal.
Content marketing = Viral Marketing, Ingat video
unsung hero? Sebuah video tentang seorang pria yang melakukan hal-hal baik dan
menjadi viral di media sosial atau internet, namun di akhir diselipkan brand atau
logo sebuah perusahaan asuransi. dampak? Perusahaan media akan kalah saing
dengan konten Perusahaan yang mempunyai merek ternama seperti
supersoccer.co.id, clear.co.id dll.
Apa Menariknya dari Pemasaran Digital Inklusif?
Generasi online ini sangat suka menuliskan mengenai ulasan sebuah pengalaman
baik berbelanja atau hal lain, memberikan masukan tentang produk dan mempromosikan
merek favorit mereka. Milenials suka pergi online dalam hal belanja, sumber
berita, hiburan dan media sosial. Karena keberlimpahan penggunan pada media
digital, pemasaran digital adalah cara efektif untuk berkomunikasi dengan Milenials.
Pemasaran digital dianggap sebagai cara yang paling menjanjikan untuk mencapai
generasi ini (Okazaki et al., 2007). Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di
https://www.youtube.com/live/DP1MjfDBxqA?si=1N8K90rBkgCykwJO