
Semarang, 23 Januari 2024 Fakultas Vokasi
Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama
dengan Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin Makasar, Politeknik Manufaktur
Bandung, Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Politeknik Negeri Bali, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Malang, Fakultas Vokasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekolah Vokasi Universitas Djuanda Bogor,
STIE STEKOM, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI),
Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan https://www.Toploker.com,
Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Peluang dan Tantangan Pendidikan Vokasi di
tahun 2024.
Acara Webinar Nasional Peluang dan Tantangan Pendidikan Vokasi di tahun
2024 tersebut diselenggarakan Selasa, 23 Januari 2024 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di
hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 9 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Ida
Leida M, SKM., MKM., M.Sc.PH. (Dosen Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin
Makasar), Otto Purnawarma, ST., M.T. (Dosen Politeknik Manufaktur Bandung), Dr.Ir.
Totok Soehartanto, DEA. (Dosen Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya), Prof. I Dewa Made
Cipta Santosa, ST.,M.Sc, PhD. (Dosen Politeknik Negeri Bali), Dr. Imam Basori,
S.T., M.T. (Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta), Dr. Eng. Anggit
Murdani, ST., M.Eng. (Dosen Politeknik Negeri Malang), Eko Ariyanto, M.T.
(Dosen Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), Tati Maryati,
S.Si., M.M. (Dosen Sekolah Vokasi Universitas Djuanda Bogor), dan Sukirman,
S.Pd. (Ketua Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia).
Dalam pemaparan narasumber, Dr. Ida Leida M, SKM., MKM.,
M.Sc.PH. (Dosen Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin Makasar) menjelaskan
tentang Pendidikan Vokasi kini dan nanti. Pendidikan vokasi atau pendidikan
kejuruan adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan
tertentu, meliputi program pendidikan Diploma yang setara dengan program pendidikan
akademik.
Mikro-kredensial, sertifikat kompetensi dan berbagai opsi pembelajaran yang
lebih terjangkau dan fleksibel semakin diminati dan semakin penting untuk mewujudkan
SDM unggul yang senantiasa relevan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=d2QdmEQtaBrSrj4j
Dalam pemaparan narasumber, Otto Purnawarma, ST., M.T.
(Dosen Politeknik Manufaktur Bandung) menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang
Pendidikan Vokasi. Transformasi Pendidikan Vokasi ke dalam kerangka berpikir
demand driven (dengan makna yang luas) adalah imperative dan keniscayaan
revitalisasi Pendidikan Vokasi.
Corporate Social Responsibility-aktivitas bisnis, perusahaan bertanggung
jawab secara sosial kepada pemangku kepentingan dan masyarakat luas sebagai
bentuk perhatiannya dalam meningkatkan kesejahteraan dan berdampak positif bagi
lingkungan. UU PT dan PP 47/2012 menyatakan bahwa besaran dana CSR adalah tidak
spesifik, sesuai kebijakan perusahaan. biaya CSR wajib tetap dikeluarkan
diperhitungkan dan dianggarkan oleh perusahaan sesuai dengan kepatutan dan
kewajaran. Hal ini tercantum dalam UU 40/2007 Pasal 74 ayat 2. (tergantung
budget wise).
Kesesuaian atau kecocokan yang dicapai antara kebutuhan lapangan dengan ketersediaan
talenta. Rendahnya Global Talent Competitiveness index
Indonesia adalah tidak ditemukannya kesesuaian antara demand dan
supplynya-masih siap latih.
Business Matching adalah tentang membuat koneksi dan memulai hubungan. Harus berada dalam ekosistem yang sama. Seperti proses bisnis, supply chain
dll, yang akan mempengaruhi sebuah Value Proposition. Penjelasan lebih
lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=KuvC53n16Nekz0zf
dalam pemaparan narasumber, Dr.Ir. Totok Soehartanto, DEA. (Dosen
Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) menjelaskan tentang Tantangan PT
Vokasi di Era Industri Revolution 4.0. Industry 4.0 ditandai dengan: penggunaan
teknologi digital serta mesin2 otomatis yang terkoneksi melalui jaringan Internet
(IoT). Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=-sdU44TNaIVgMfKV
dalam pemaparan nerasumber, Prof. I Dewa Made Cipta Santosa, ST.,M.Sc, PhD.
(Dosen Politeknik Negeri Bali) menjelaskan tentang Peluang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat PT Vokasi Era MBKM. Penjelasan lebih lengkapnya
bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=j6cyQUsCCODpHLL-
dalam pemaparan narasumber, Dr. Imam Basori, S.T., M.T. (Dosen Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta), Implementasi Teaching Factory (TEFA) pada
Pendidikan Vokasi.
Definisi Teaching Factory (TEFA) Suatu konsep pembelajaranberbasis
produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri
dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industry. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=yTGOjKnc_IZWaId0
dalam pemaparan narasumber, Dr. Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng. (Dosen
Politeknik Negeri Malang) menjelaskan tentang Peran Perguruan Tinggi Vokasi
dalam Mempersiapkan Lulusan Berbaya Saing.
Fenomena SDM di Indonesia saat ini.
Dunia Digital dan Teknologi: Generasi Z merupakan generasi pertama yang
tumbuh besar-besaran dengan teknologi digital dan internet. Mereka tumbuh
dengan perangkat pintar, media sosial, dan akses mudah ke informasi melalui
internet.
Konsumsi konten digital: Generasi Z adalah konsumen utana konten digital.
Mereka lebih suka menggunakan platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan
Platform media sosial lainnya untuk mengakses informasi dan hiburan.
Mentalitas On-Demand: Generasi Z tumbuh dengan layanan dan produk on-demand
mereka terbiasa dengan kemudahan mendapatkan informasi, layanan, dan barang
seketika melalui aplikasi dan platform online.
Kelebihan. Fasilitas teknologi membuat gen z bisa belajar kapan pun dan di
mana pun. Hal ini membuat gen z memiliki intelektual yang optimal, pengetahun
yang luas, bersikap terbuka, mampu menerima perbedaan, mandiri, dan dapat
melakukan banyak hal dalam satu waktu (multi-taksing).
Kelemahan. Bila gen z tidak mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, gen
z bisa tumbuh menjadi orang yang individualis, egois, dan anti-sosial. Bahkan,
gen z bisa mengalami gangguan kesehatan mental, misalnya mudah cemas, memiliki
emosi yang labil, dan sulit untuk beradaptasi. Penjelasan lebih lengkapnya bisa
tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=ipNAECQRFw6UJUws
dalam pemaparan narasumber, Eko Ariyanto, M.T. (Dosen Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) menjelaskan tentang Peluang & Tantangan Sekolah vokasi di bidang Mekatronika. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=KkDbvQU-9Yqo-abu
dalam pemaparan narasumber, Tati Maryati, S.Si., M.M. (Dosen Sekolah Vokasi
Universitas Djuanda Bogor) menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Sekolah
Vokasi berbasis SKKNI di era Moderanisasi Industri. Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=yl_f6UDLMFIFcsgM
dalam pemaparan narasumber, Sukirman, S.Pd. (Ketua Perkumpulan Komunitas
Industri dan Vokasi Indonesia). Menjelaskan tentang Peluang dan Tantangan
Pendidikan Vokasi di Tahun 2024. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/6iNTqDFxkFE?si=A2X2xKzKfcgHx1hJ