
Semarang, 9 Februari Progdi S1
Teknik Informatika Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas
STEKOM) bekerja sama dengan FTI Universitas Andalas Padang, FT Unika Atma Jaya
Jakarta, FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Jember, STIE STEKOM,
Politeknik Pratama, Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC),
Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI) dan
https://www.Toploker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Applied
IT for Creativity and Innovativeness.
Acara Webinar Nasional Applied IT for Creativity and
Innovativeness tersebut diselenggarakan Kamis, 9 Februari 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri
oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Eng. Tati Erlina, MIT. (Dosen FTI Universitas Andalas Padang), Henoch Juli Christanto, S.Kom., M.Kom. (Dosen FT Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta), Ir. Agung Fatwanto, S. Si., M. Kom, Ph.D, IPM, ASEAN Eng. (Dosen FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Januar Adi Putra, S.Kom., M.Kom. (Dosen FTI Universitas Jember), dan Yuli Fitrianto, S.T., M.Kom. (Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang).
Adapun gejala-gejala Trasnformasi di Indonesia yaitu Toko
konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Taksi
atau Ojek Tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda
berbasis online. Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di
Indonesia sudah terkena dampak (terdisrupsi) dari arus era digitalisasi.
Dampak dari Digitalisasi sendiri diantaranya yaitu Teknologi
digital telah merebut posisi manusia sebagai produsen budaya, Manusia merasa
hidup dalam kekosongan makna, 3.Tidak semua orang mampu menyelami hidup yang
begitu cepat berubah, dan Fakta vs Fenomena Hyper Realitas.
Mengglobalkan Lokalitas. Sudah tiba saatnya bangsa Indonesia mengubah paradigma menjadi mengglobalkan kearifan lokal. Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya dan nilai-nilai luhur, sudah saatnya kita bertindak untuk mengglobalkannya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/WMb2Zk6lt-w?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang kedua, Ir. Agung Fatwanto, S. Si., M. Kom, Ph.D, IPM, ASEAN Eng. (Dosen FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) menjelaskan tentang Forecasting the Emerging Innovation in IT Sector (Meramalkan Inovasi yang Muncul di Sektor TI). Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/WMb2Zk6lt-w?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang ketiga, Dr. Eng. Tati
Erlina, MIT. (Dosen FTI Universitas Andalas Padang) menjelaskan tentang Artificial
Intelligence dan Machine Learning Dalam Pembuatan Konten Kreatif atau Kecerdasan
Buatan dan Pembelajaran Mesin Dalam Pembuatan Konten Kreatif.
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan
(AI). Teknik yang memungkinkan mesin meniru perilaku manusia. Machine Learning
(ML) atau Pembelajaran Mesin (ML). Subset teknik AI yang menggunakan metode
statistik untuk memungkinkan mesin berkembang dengan pengalaman. Deep learning
(DL) atau Pembelajaran mendalam (DL). Subset ML yang membuat komputasi jaringan
saraf multi-layer menjadi layak.
Konten Kreatif, Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
orisinal dan tidak biasa, atau membuat sesuatu yang baru atau imajinatif. AI generative,
Jenis AI yang dapat memahami dan mengklasifikasikan data, kemudian menggunakan
pengetahuan tersebut untuk membuat data baru dari awal.
Model AI Generatif, Menghasilkan keluaran konten baru dengan mengabstraksi pola yang mendasari dari data masukan. Bagaimana cara kerjanya? Dengan melatih model deep learning pada dataset, yang kemudian diterapkan untuk menciptakan hal-hal baru (gambar, video, teks). Dua model yang paling menonjol: Senjata dan SAYANG. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/WMb2Zk6lt-w?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang keempat, Januar Adi
Putra, S.Kom., M.Kom. (Dosen FTI Universitas Jember) menjelaskan tentang Artificial
Intelligence (AI) Gantikan Pekerja Kreatif?. Pesatnya perkembangan teknologi
kecerdasan buatan atau yang biasa disebut dengan AI (Artificial Intelligence)
perlahan sudah mulai menginvasi konten-konten digital, terutama di internet.
Pembuatan konten yang biasanya dilakukan secara manual oleh manusia, perlahan sudah
mulai bisa tergantikan oleh teknologi AI.
Dilansir dari majalah Forbes dalam artikel yang
berjudul the Rise of Artficial Intelligence: Will Robots Replace People?
diperkirakan kalau manusia bakal hidup berdampingan dengan robot dan AI di
tahun 2025. Akan ada perubahan yang signifikan buat sektor-sektor bisnis
tertentu seperti sector keuangan, kesehatan, layanan pelanggan, dan juga
logistik. Tapi,
karena belakangan ini muncul generative AI yang bisa bikin lukisan, gambar, dan
tulisan, mulai muncul pertanyaan baru.
Jaringan media digital BuzzFeed telah mengumumkan akan
mengandalkan OpenAI, perusahaan tersebut, menggunakan ChatGPT dan OpenAI untuk meningkatkan
dan mempersonalisasikan kontennya. Begitulah pengumuman terbaru dari perusahaan
besar tersebut yang terpikat oleh pesona kemajuan terbaru dalam teknologi AI. Segera
setelah pengumuman tersebut, saham perusahaan melonjak lebih dari 100% pada
hari Kamis.
Generative AI merupakan istilah yang dimiliki oleh
salah satu tren teknologi terkait penggunaan artificial intelligence dengan algoritme
pembelajaran tanpa pengawasan untuk dapat melakukan pembuatan gambar digital,
video, audio, teks, ataupun kode baru.
Keuntungan dan Kerugian Generative AI. Keuntungannya
yaitu Memberi rekomendasi konten jika kita sedang buntu. Baik itu konten berupa
tulisan, caption, hingga desain visual. AI akan merekomendasikan konten yang mampu
menghasilkan engagement tinggi. Proses pengerjaan karya dengan AI bisa jauh
lebih cepat, bahkan dalam hitungan menit. Kekurangannya yaitu Menjauhkan kita
dari kebiasaan berpikir. Hal ini karena kita terbiasa bergantung dengan bantuan
fitur AI. semakin banyak orang yang beralih dengan fitur AI, ternyata dapat menimbulkan
masalah pengangguran.
dunia kreatif khususnya industry periklanan dan media sosial
juga melibatkan empati dan sisi humanis manusia. hal tersebut tidak bisa
dihasilkan dari kecerdasan buatan. Hal yang tidak bisa digantikan AI Melansir
dari BBC.com, pakar ekonomi dari Universitas Oxford berpendapat bahwa disrupsi
AI paling banyak menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang tak terlalu membutuhkan
skill khusus (lower-skilled job). Sedangkan untuk jenis pekerjaan yang
membutuhkan sisi humanis, kreativitas dan intelejensi sosial, tidak akan
terlalu terkena dampak disrupsi AI.
Kolaborasi AI dan Pekerja Kreatif ! Dalam seni musik, sudah ada yang menggunakan artificial intelligence. Contohnya, di tahun 2018, salah satu musisi asal Amerika merilis sebuah album musik. Menariknya, perpaduan antara pop dengan EDM dalam albumnya tersebut, komposisi musiknya digubah oleh artificial intelligence. Artificial intelligence mampu menghasilkan karya lukisan yang memiliki nilai seni tinggi tersebut meniru potret seorang bangsawan dari abad ke-XX. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/WMb2Zk6lt-w?feature=share