
Semarang, 25 Juli 2023 Universitas
Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) in collaboration with, the
University of Custom & Finance (Ukraine), University of Venda (South
Africa), STIE STEKOM, TopLoker.Com, Industrial and Vocational Community
Association (PERKIVI), and Indonesia Smart Teacherpreneur Association (PTIC), Sukses
dalam menyelenggarakan Webinar Internasional dengan tema The Future of AI and Can we build AI Without
Losing Control Over It?.
Acara Webinar Internasional The Future of AI and Can
we build AI Without Losing Control Over It? (Masa Depan AI dan Dapatkah kita
membangun AI Tanpa Kehilangan Kendali Atasnya?) tersebut diselenggarakan Selasa,
25 Juli 2025 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di
laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi
Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Internasional ini di isi oleh Dr. Joseph Teguh
Santoso (Rector STEKOM University) sebagai Opening Speech dan Narasumbernya
yaitu Olena Parshyna (Doctor of Sciences Economics, Prof. Academician of the
Academy of Economic Sciences of Ukraine, Professor of the Cybersecurity and
Information Technology Department), Dr. Willard Munyoka (Senior Lecturer Dept
of Business Information Systems, Faculty Management, Commerce & Law from
UNIVEN, South Africa), and Siswanto, M.Kom. (Lecturer of Information System
Dept from STEKOM University Indonesia).
Dalam pemaparan narasumber, Olena Parshyna (Doctor of
Sciences Economics, Prof. Academician of the Academy of Economic Sciences of
Ukraine, Professor of the Cybersecurity and Information Technology Department)
menjelaskan tentang The Future of AI and Can we build AI Without Losing Control
Over It? (Masa Depan AI dan Dapatkah kita membangun AI Tanpa Kehilangan Kendali
Atasnya?) Kecerdasan buatan (AI) adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh
komputer, berlawanan dengan kecerdasan manusia terhadap hewan. Sistem komputer
adalah komputer yang secara nominal lengkap yang mencakup perangkat keras,
sistem operasi (perangkat lunak utama), dan peralatan periferal yang diperlukan
dan digunakan untuk pengoperasian penuh.
Aplikasi kecerdasan buatan diantaranya yaitu mesin
pencari web tingkat lanjut (mis., Penelusuran Google), sistem rekomendasi
(digunakan oleh YouTube, Amazon, dan Netflix), memahami ucapan manusia (seperti
Siri dan Alexa), mobil tanpa pengemudi (mis., Waymo), alat generatif atau
kreatif (Chat GPT dan Al art), pengambilan keputusan otomatis, bersaing di level tertinggi dalam
strategi, dan sistem permainan (seperti catur dan Go).
Mesin pencari adalah sistem perangkat lunak yang
menemukan halaman web yang cocok dengan pencarian web. They search the World
Wide Web in a systematic way for particular information specified in a textual
web search query. Hasil pencarian umumnya disajikan dalam satu baris hasil,
sering disebut sebagai halaman hasil mesin pencari (SERP). Informasi tersebut
dapat berupa campuran tautan ke halaman web, gambar, video, infografis,
artikel, makalah penelitian, dan jenis file lainnya.
Google Penelusuran (juga dikenal sebagai Google atau
Google.com ) adalah mesin pencari yang disediakan dan dioperasikan oleh Google.
Menangani lebih dari 3,5 miliar pencarian per hari, ia memiliki pangsa 92% dari
pasar mesin pencari global. Ini adalah situs web yang paling banyak dikunjungi
di dunia. Selain itu, ini adalah mesin pencari yang paling banyak dicari dan
digunakan di seluruh dunia.
Sistem pemberi rekomendasi atau sistem rekomendasi
(terkadang mengganti sistem dengan sinonim seperti platform atau mesin), adalah
subkelas dari sistem pemfilteran informasi yang memberikan saran untuk item
yang paling relevan dengan pengguna tertentu. Biasanya, saran mengacu pada
berbagai proses pengambilan keputusan, seperti produk apa yang akan dibeli,
musik apa yang akan didengarkan, atau berita online apa yang akan dibaca. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/70Fq1rzxtbM?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Siswanto, M.Kom. (Lecturer
of Information System Dept from STEKOM University Indonesia) menjelaskan
tentang How Artificial Intelligence (AI) is changing HR Departmens (Bagaimana
Kecerdasan Buatan (AI) mengubah Departemen SDM) Kecerdasan buatan adalah
simulasi proses kecerdasan manusia yang dilakukan oleh mesin, khususnya sistem
komputer. Aplikasi khusus Al termasuk sistem pakar, pemrosesan bahasa alami,
pengenalan ucapan, dan visi mesin. Kecerdasan Buatan (Al), juga didefinisikan
sebagai kemampuan komputer digital atau robot yang dikendalikan komputer untuk
melakukan tugas-tugas yang umumnya terkait dengan makhluk cerdas.
Kecerdasan buatan dapat menjadi alat yang berguna,
tetapi apakah itu akan menghilangkan manusia dari sumber daya manusia? Mayoritas
pemimpin SDM saat ini menggunakan Al di berbagai tugas, seperti manajemen
catatan karyawan, penggajian, perekrutan, orientasi, dan manajemen kinerja. Di masa mendatang, Al mungkin dapat mempekerjakan dan
memecat karyawan, serta melakukan tugas yang lebih kompleks seperti menjawab
pertanyaan karyawan terkait SDM dan mengomunikasikan detail gaji. Terlepas dari manfaatnya, beberapa risiko juga
terlibat saat memasukkan Al ke dalam SDM, seperti keterbatasan alat Al dan
seberapa rentan mereka terhadap serangan dunia maya.
Bagaimana tim SDM merangkul Al. Mayoritas dari 250
pemimpin SDM yang disurvei mengatakan mereka sudah menggunakan Al di seluruh
fungsi SDM seperti ini : manajemen catatan karyawan (78 % ), pemrosesan
penggajian dan administrasi tunjangan (77 % ), perekrutan dan perekrutan (73 %), manajemen kinerja (72%), dan orientasi karyawan baru (69 %).
Bagaimana tim SDM menggunakan Al. Alat Al serba
guna dan menawarkan sejumlah aplikasi kepada tim SDM, membantu mereka
menyelesaikan banyak fungsi penting dengan cara yang lebih cepat dan menyeluruh
daripada sebelumnya. Berikut adalah beberapa cara tim SDM menggunakan teknologi
Al saat ini. Perekrutan dan Perekrutan, Orientasi, Pemantauan Karyawan, Pembelajaran
dan Pengembangan, dan Mobilitas Internal. Penjelasan lebih lengkapnya bisa
tonton di https://www.youtube.com/live/70Fq1rzxtbM?feature=share