SDG Talks Go To Semarang, Mahasiswa Universitas STEKOM Ikut Berpartisipasi

SDG Talks Go To Semarang, Mahasiswa Universitas STEKOM Ikut Berpartisipasi

SEMARANG - Salah satu mahasiswa Universitas STEKOM, Paulina Kinanti Eka Praningtyas atau yang lebih akrab disapa Kinan. Ia berpartisipasi dalam SDG Bond Project Site Visit yang diadakan oleh UNDP Indonesia bersama dengan Ditjen Pengelola Pembiayaan dan Resiko (DJPPR), dan Kementrian Keuangan, serta SDGs Center Universitas Diponegoro. Kegiatan project site visit ini merupakan serangkaian acara dari SDG Talks “Financing The SDGs Decade of Actions”. 



Pada event ini, Kinan diajak untuk mengikuti serangkaian kegiatan dari SDG Talk dimana lokasi pertamanya diadakan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Semarang yang terletak di Jl. Brigjen Sudiarto No.118. Bertempat di BBPVP Kota Semarang, seluruh peserta dipaparkan oleh serangkaian alokasi dana dari SDG Bond yang dimana dana SDG Bond ini digunakan untuk membiayai proyek yang berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)  yang salah satunya dijelaskan pada Rabu, 14 Juni 2023 yaitu tentang project Upaya Penurunan Prevalensi Stunting dimana upaya yang digalakkan yaitu tentang adanya Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi). Padi hasil budidaya biofortifikasi menghasilkan penyediaan beras dengan kandungan zinc yang tinggi yang dapat berguna untuk mengatasi masalah penurunan prevalensi stunting khususnya di Indonesia. 



Tak hanya menjelaskan tentang masalah yang dialami namun Kinan dan seluruh peserta lainnya diajak untuk terjun langsung melihat kondisi lokasi penanaman padi baik yang menggunakan kegiatan budidaya biasa maupun yang melalui kegiatan budidaya biofortifikasi. Semua peserta baik yang berasal dari lembaga lembaga seperti OJK, Bea Cukai, Kementerian Pertanian maupun Keuangan juga stakeholders terkait dan juga perwakilan komunitas - komunitas diajak untuk mengunjungi salah satu desa budidaya padi biofotifikasi khususnya yang ada di Jawa Tengah yang terletak di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Taman, Kab. Pemalang. 


Seluruh peserta bisa mengetahui hasil dari alokasi dana SDG Bond untuk proyek-proyek yang berkontribusi dalam pencapaian SDGs ini. Sekilas info, SDG Bond merupakan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia setiap tahun menerbitkan Laporan Alokasi dan Dampak SDG Bond sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas tata kelola instrumen. Laporan ini memastikan kepada publik, khususnya investor bahwa investasi yang diberikan untuk Indonesia benar dialokasikan dan dikelola untuk proyek yang memberikan dampak positif terhadap pencapaian SDG di Indonesia. 


Selain diajak untuk tour singkat dan juga dijelaskan terkait padi hasil budidaya biofortifikasi, seluruh peserta juga berkesempatan untuk melakukan sesi tanya jawab terkait program SDGs pada sesi SDG Talks yang dilaksanakan pada Kamis, 15 Juni 2023 di Dekanat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dimana di tempat itu juga merupakan SDGs Center dari Undip. 


“Baru pertama kali saya mengikuti acara seperti ini, banyak hal yang saya pelajari terutama tentang Sustainable Development Goals (SDGs) serta salah satu projectnya yang dimana kita dipaparkan secara nyata bahwa setiap programnya berjalan dengan baik terutama dengan adanya alokasi dan dari SDG Bond yang saya nilai sudah terbukti bahwa setiap proyeknya benar-benar dijalankan dengan baik walaupun memang cukup sulit untuk mewujudkan target, tapi saya berharap target - target yang dilakukan dapat berjalan dan bisa tercapai dengan semestinya”, ujar Kinan yang menyampaikan kesan dan pesannya selama mengikuti SDG Talks ini.

“Ga hanya saya dapat ilmu tapi juga saya dapat kesempatan untuk bisa berkenalan dan sedikit berbincang dengan orang-orang hebat terutama dari lembaga - lembaga seperti Kementrian, OJK, UNDP dan banyak lagi. Semoga kedepannya pula tak hanya dari kita yang mengikuti serangkaian acara namun kita juga bisa berkolaborasi untuk menciptakan suatu acara dengan lembaga - lembaga ini agar dapat menciptakan positive impact bagi Indonesia”, sambungnya.