
Semarang, 31 Januari 2023 University
of Science & Computer Technology (STEKOM) collaboration with Karachi
Institute of Economics and Technology (Pakistan), University Kuala Lumpur
(Malaysia), Universiti Malaysia Terengganu (Malaysia), STIE STEKOM, Industrial
and Vocational Communication (PERKIVI), Indonesian Smart Teacherpreneur
Association (PTIC) and TopLoker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan International Webinar dengan
tema The Role of Digital-Based Innovative Business to Improve
Competitiveness
Acara International Webinar The Role of Digital-Based
Innovative Business to Improve Competitiveness tersebut diselenggarakan Rabu, 31
Januari 2023 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di
laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi
Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
International Webinar hari ini diisi oleh 1 Opening Speech
dan 4 Narasumber. Opening Speechnya yaitu Dr. Joseph Teguh Santoso (Rector
STEKOM University) dan Narasumbernya yaitu Dr. Amena Sibghatullah (Ass Prof and
Cluster Head of Marketing) from KIET Pakistan, Ts. Dr. Farahwahida Mohd @ Abu
Bakar (Senior Lecturer / Head of Industrial Linkages Section) from UniKL
Malaysia, Ts. Dr. Mohd Saiful Izwaan bin Saadon (Senior Lecturer Faculty of
Martitime Studies) from uniMAP Malaysia, dan Ahmad
Zaenuri, M.Si (Head of Entrepreneurship Department) from STEKOM Univesity.
Dalam pemaparan pertama, Ahmad Zaenuri, M.Si (Head of
Entrepreneurship Department) from STEKOM Univesity menjelaskan tentang Digital
Technology Entrepreneurship : the Potential for Empowerment of Millenial Business.
Fenomena baru yang muncul di dunia kewirausahaan adalah kewirausahaan teknologi
digital. Jenis kewirausahaan ini dapat menghilangkan batasan keterbatasan
sumber daya dan skalabilitas produk yang dihadapi pengusaha. Kewirausahaan
Teknologi digital mulai marak, terutama di perguruan tinggi dan perusahaan.
Pertumbuhan kedua lembaga ini berpotensi untuk berkembangnya wirausaha muda
milenial. Potensi
pengembangan bisnis milenial dengan model triple helix (pemerintah, perusahaan
dan perguruan tinggi), melalui kewirausahaan teknologi digital. Perguruan
tinggi, perusahaan, dan pemerintah berperan penting dalam mengembangkan potensi
wirausaha milenial. Potensi tersebut akan terus berkembang melalui
kewirausahaan teknologi digital, karena sumber daya untuk mengembangkan
kewirausahaan jenis ini tersedia baik di perguruan tinggi maupun perusahaan.
Kewirausahaan teknologi digital memiliki dampak yang
luar biasa bagi dunia. Bisnis digital yang dibangun melalui jaringan internet
seperti Google, Facebook, atau Microsoft telah mampu mengubah dunia dan
membentuk pola komunikasi tanpa hambatan geografis.
Digitalisasi juga berdampak pada perkembangan
wirausaha baru. Potensi pengembangan bisnis baru semakin meningkat karena
adanya peluang untuk mendigitalkan cabang bisnis dan mengubah bisnis dari
offline menjadi online. Dampak positif digitalisasi terhadap kewirausahaan juga
terjadi dalam bentuk mengedepankan inovasi, menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan produktivitas baik secara sosial maupun ekonomi sehingga menjadi
prioritas pemerintah di berbagai negara. Bisnis digital adalah menjual produk
atau jasa melalui jaringan elektronik. Ekonomi digital membuka peluang bagi
pengusaha untuk menciptakan area bisnis yang berbeda melalui model e-commerce.
Kewirausahaan digital juga menarik minat para pebisnis
milenial, khususnya di perguruan tinggi. Namun, potensi wirausaha digital para
pebisnis milenial tentunya perlu dikembangkan dari berbagai pihak. Pihak yang
memegang peranan utama adalah pemerintah, perguruan tinggi dan industri. Ketiga
pihak tersebut merupakan organisasi yang paling kondusif dalam mengembangkan
inovasi. Peran ketiga pihak yang telah saling bertunangan ini sebenarnya dapat
saling bekerjasama atau disebut triple Helix (pemerintah, perguruan tinggi, dan
industri).
Pertumbuhan nilai E-Commerce di Indonesia mencapai
78%, tertinggi di dunia. Sedangkan Negara Meksiko berada di peringkat kedua
dengan nilai tumbuh sebesar 59%. Kondisi tersebut menandakan bahwa usaha
perdagangan elektronik memiliki nilai ekonomi yang baik, sehingga harus
dimanfaatkan oleh pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM).
Kewirausahaan digital merupakan subkategori
kewirausahaan dimana kegiatan tradisional organisasi yang bergerak secara fisik
didigitalkan, sehingga perubahan kewirausahaan tradisional berupa usaha baru di
era digital baik di bidang produk, distribusi maupun lokasi usaha.
Kewirausahaan digital merupakan fenomena yang
berkembang saat ini. Banyak pengusaha digital berada di perguruan tinggi dan
memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, mampu menganalisis persaingan
informasi untuk ceruk pasar. Keberadaan wirausaha digital tentunya menjadi
potensi besar bagi pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Peran pemerintah dalam membuat regulasi yang mendorong
terbentuknya 1.000 startup setiap tahunnya tentunya tidak hanya melalui regulasi.
Namun, pemerintah juga perlu berperan sebagai mediator kerja sama antara
perguruan tinggi dan industri. Universitas satu pihak memiliki potensi untuk
pengembangan penelitian dan inovasi, tetapi kekurangan sumber daya untuk
mendukung potensi tersebut. Industri ini memiliki sumber pendanaan khusus tetapi lemah dalam
melakukan pengembangan penelitian dan inovasi teknologi. Peran pemerintah
sebagai mediator untuk menyatukan kedua belah pihak berpotensi menciptakan
wirausaha digital. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/SeeC3rMrMtY?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang kedua, Dr. Amena
Sibghatullah (Ass Prof and Cluster Head of Marketing) from KIET Pakistan
menjelaskan tentang Transforming A Digital Based Start-up Into a Brand. Setiap
produk memiliki penggan yang hanya perlu mengetahui cara menjangkau pelanggan
tersebut dengan cara kerangka kerja untuk analisis/rencana bisnis, evaluasi
peluang, pertimbangkan dan proses, studi kasus dari program untuk pengusaha, proses
konsentrasi, pendahuluan dan ikhtisar komponen branding, profit target dan praktii terbaik penelitian,
kerangka pernyataan posisi dan contohnya, proses penamaan, yang harus dan tidak
boleh dilakukan, dan tiga dokumen strategi desain kritis.
Memahami merek. Merek adalah sekumpulan asosiasi
mental, yang dipegang oleh konsumen, yang menambah nilai yang dirasakan dari
produk atau layanan tersebut. Asset Tidak Terwujud. Mereka adalah salah satu asset
perusahaan yang paling berharga. Merek adalah nama yang memengaruhi pembeli. Sebuah
merek dianggap sebagai mapan Ketika telah
memperoleh kekuatan untuk mempengaruhi. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton
di https://www.youtube.com/live/SeeC3rMrMtY?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang ketiga, Ts. Dr.
Farahwahida Mohd @ Abu Bakar (Senior Lecturer / Head of Industrial Linkages
Section) from UniKL Malaysia menjelaskan tentang Intelligent Businesses. Business
intelligence adalah salah satu aspek yang akan membantu perusahaan dalam
menentukan strategi pemasaran berdasarkan data pasar. Kumpulan data tersebut
kemudian akan diolah oleh seorang BI (Business Intelligence) menggunakan
metode, tool dan software yang sesuai. Dilihat dari tugasnya, intelijen bisnis
adalah hal yang penting, namun tidak sedikit industri yang belum mengenalinya.
Keberadaan dan manfaat business intelligence adalah
hal yang sangat penting di sebuah perusahaan. Seorang inteligen bisnis akan
bertugas merencanakan, mengelola data dan memberikan hasil akhir berupa
informasi yang mudah dipahami untuk seluruh stakeholder pada bisnis. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/SeeC3rMrMtY?feature=share
Dalam pemaparan narasumber yang keempat, Ts. Dr. Mohd
Saiful Izwaan bin Saadon (Senior Lecturer Faculty of Martitime Studies) from
uniMAP Malaysia menjelaskan tentang Service Qality for Digital Based Innovation
Business As a tool for Customer Satisfaction. Saluran digital adalah sarana
yang mapan untuk mengakses informasi dan barang. Pasar online memiliki signifikansi
ekonomi yang cukup besar. Menanggapi penggunaan teknologi yang meluas, gagasan
tentang ruang pasar digunakan sebagai pengganti istilah pasar tradisional
(Rayport dan Sviokla, 1994).
Ruang pasar adalah tempat "produk dan layanan ada
sebagai informasi digital dan dapat disampaikan melalui saluran berbasis
informasi" (Rayport dan Sviokla, 1995:14). Diperkirakan bahwa ruang pasar
bernilai 430 miliar dolar bagi perekonomian UE pada tahun 2012, dan di Inggris
Raya, penggunaan Google Penelusuran dan AdWords menghasilkan setidaknya 11
miliar dolar dalam aktivitas ekonomi pada tahun 2014 (House of Lords Select
Committee, 2014).
Namun persaingan ruang pasar semakin ketat (WSI,
2013), dan memastikan bahwa pelanggan puas dengan pengalaman online sangat
penting untuk menghindari hilangnya pelanggan dari pesaing.
Salah satu strategi yang terbuka bagi pemasar digital
adalah memastikan pengulangan kebiasaan dengan menawarkan layanan elektronik
berkualitas yang memberikan kepuasan pelanggan. Dalam penelitian layanan offline,
argumennya adalah bahwa pelanggan yang puas lebih cenderung untuk kembali ke
outlet layanan, membeli kembali, menyebarkan berita dari mulut ke mulut, dan
menjadi kurang peka terhadap persaingan harga (Berry dan Parasuraman, 2004)
penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/SeeC3rMrMtY?feature=share