INTERNATIONAL WEBINAR The Implementation of Internet of thing in Society 5.0 Era

INTERNATIONAL WEBINAR The Implementation of Internet of thing in Society 5.0 Era

Semarang, 4 April 2023 University of Science & Computer Technology (STEKOM) collaboration with V.I. Vernadsky Taurida National University (Ukraine), Oromia State University (Ethiopia), STIE STEKOM, Industrial and Vocational Communication (PERKIVI), Indonesian Smart Teacherpreneur Association (PTIC) and TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan International Webinar dengan tema The Implementation of Internet of thing in  Society 5.0 Era.

 

Acara International Webinar The Implementation of Internet of thing in  Society 5.0 Era tersebut diselenggarakan Selasa, 4 April 2023 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

International Webinar pada hari ini diisi oleh Dr. Joseph, M.Kom. (Rektor of STEKOM University Indonesia) sebagai Opening Speech, Moshenskyi Andrii (PhD, Assoc Prof. Department of Computer & Information Technologies from Ukraine) sebagai Narasumber, Gemechu Wako (Lecturer Computer Science and Engineering from Ethiopia) sebagai Narasumber, Priyadi M.Kom (Lecturer of Computer System Department from Indonesia) sebagai Narasumber, Anggi Novita Sari (International Affairs STEKOM University) sebagai MC, dan Setiyo Adi Nugroho, M.Kom. (Lecturer of Computer Grapic Dept STEKOM University) sebagai Moderator. 



Dalam pemaparan narasumber yang pertama Moshenskyi Andrii (PhD, Assoc Prof. Department of Computer & Information Technologies from Ukraine) menmjelaskan tentang The Implementation of Internet of thing in Society 5.0 Era. Apa itu Masyarakat 5.0. Masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik.

 

Penerapan Internet of Things (IoT) di era Society 5.0 berpotensi mengubah cara masyarakat berfungsi dan berinteraksi dengan teknologi. Society 5.0 adalah konsep yang dikembangkan di Jepang yang membayangkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menggabungkan teknologi canggih dengan kebijaksanaan generasi sebelumnya untuk memecahkan masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

 

IoT adalah teknologi kunci yang dapat mendukung visi Society 5.0. Ini memungkinkan koneksi perangkat fisik dan objek ke internet, menciptakan jaringan perangkat yang saling berhubungan yang dapat berkomunikasi satu sama lain dan dengan orang-orang. Ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas banyak aspek masyarakat, termasuk transportasi, perawatan kesehatan, pertanian, dan manajemen energi.

 

Salah satu contoh penerapan IoT di era Society 5.0 adalah pengembangan kota pintar. Kota pintar menggunakan perangkat IoT untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, seperti sensor lalu lintas, stasiun cuaca, dan pengukur energi, untuk mengoptimalkan layanan kota dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Misalnya, arus lalu lintas dapat dioptimalkan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara, sementara konsumsi energi dapat dikelola untuk mengurangi biaya dan mendorong keberlanjutan.

 

Contoh lainnya adalah penggunaan IoT dalam perawatan kesehatan. Perangkat yang dapat dikenakan dapat memantau tanda-tanda vital dan melacak data kesehatan, memberikan tanda-tanda peringatan dini tentang potensi masalah kesehatan. Ini dapat membantu mencegah penyakit dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan.

 

Di bidang pertanian, IoT dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan tanaman, meningkatkan hasil, dan mengurangi konsumsi sumber daya. Sensor dapat memantau kelembaban tanah, suhu, dan tingkat nutrisi, sementara drone dapat menyediakan pemantauan dan pemetaan tanaman secara real-time.

 

Secara keseluruhan, penerapan IoT di era Society 5.0 berpotensi meningkatkan banyak aspek masyarakat, mulai dari transportasi dan perawatan kesehatan hingga pertanian dan manajemen energi. Namun, penting untuk memastikan bahwa masalah privasi dan keamanan ditangani, dan bahwa manfaat IoT dapat diakses oleh semua anggota masyarakat, terlepas dari status sosial ekonomi. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/fY-J4nYr_Ro?feature=share



Dalam pemaparan narasumber yang kedua Gemechu Wako (Lecturer Computer Science and Engineering from Ethiopia) menjelaskan tentang Implementation of IOT in Society 5.0 Era. Evolusi TIK yang cepat membawa perubahan drastis pada masyarakat dan industri. Transformasi digital akan menciptakan nilai-nilai baru dan menjadi pilar kebijakan industri di banyak negara. Kita sekarang berada di era baru, era globalisasi dan evolusi pesat teknologi digital seperti: Internet of Things (Banyak), Kecerdasan buatan (Al) dan, Robotika membawa perubahan signifikan bagi masyarakat.

 

Untuk menghubungkan, mengkomunikasikan hal-hal satu sama lain dan mengendalikannya tanpa banyak melibatkan tenaga kerja dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi paling efektif yang disebut loT. IoT adalah hal-hal yang merasakan dan mengumpulkan data dan mengirimkannya ke internet. Data-data ini juga dapat diakses oleh orang lain. Ini digunakan untuk menghasilkan data waktu nyata. Data memasukkan kecerdasan yang dibutuhkan ke dalam blok bangunan dasar masyarakat dan membantu membuatnya cerdas.

 

Industri 1.0 / Mekanisasi (~1780 hingga 1870) - Revolusi industri pertama dimulai pada pertengahan 1780-an setelah pengenalan fasilitas produksi mekanis dengan bantuan tenaga air dan uap.

 

Industri 2.0 / Produksi massal (~1870 hingga 1970) - Revolusi industri kedua dimulai sekitar tahun 1870 dengan diperkenalkannya produksi massal bertenaga listrik berdasarkan pembagian kerja.

 

Industri 3.0 / Otomasi (~1970 hingga 2010) - Revolusi industri ketiga dimulai pada awal tahun 1970 ketika Modicon 084 programmable logistic controller (PLC) pertama dibuat. Ini memungkinkan otomatisasi produksi melalui penggunaan elektronik dan sistem TI.

 

Industri 4.0 / Pabrik Pintar (~2011 hingga ?)- Revolusi industri 4.0 melahirkan pabrik-pabrik pintar melalui penggunaan sistem cyber-physical.

Artinya, sistem fisik seperti mesin dan robotika dikendalikan oleh sistem otomasi yang dilengkapi dengan algoritma pembelajaran mesin. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/fY-J4nYr_Ro?feature=share



Dalam pemaparan narasumber yang ketiga Priyadi M.Kom (Lecturer of Computer System Department from Indonesia) menjelaskan tentang Opportunities and Challenges of IOT implementatuin for society 5.0. Internet of things (loT) adalah jaringan perangkat khusus-disebut things - yang digunakan dan digunakan untuk mengumpulkan dan bertukar data dunia nyata di internet atau jaringan lain. Contoh teknologi yang beroperasi ini antara lain sebagai berikut:

1. Pasien jantung memiliki sensor jantung yang dipasang setelah operasi, melaporkan informasi diagnostik tentang jantung setiap pasien ke dokter pemantau.

2. Rumah menggunakan sensor untuk tugas-tugas termasuk keamanan dan manajemen rumah, seperti kontrol lampu dan peralatan, dengan pelaporan status dan kontrol yang dilakukan melalui aplikasi ponsel cerdas.

3. Petani menggunakan sensor kelembaban di seluruh ladang untuk mengarahkan irigasi di tempat yang paling dibutuhkan tanaman.

4. Peternak menggunakan sensor lokasi yang ditempatkan di setiap kepala ternak untuk mengidentifikasi dan menemukan lokasi ternak di seluruh peternakan.

5. Pabrik industri menggunakan sensor untuk memantau keberadaan bahan berbahaya atau kondisi tempat kerja dan mengelola pergerakan karyawan di seluruh fasilitas.

6. Kota-kota mengerahkan armada sensor untuk memantau kondisi jalan dan lalu lintas, menyesuaikan peralatan kontrol lalu lintas secara dinamis untuk merutekan dan mengoptimalkan lalu lintas berdasarkan situasi yang ada.

 

Bagaimana cara kerja loT? loT bukanlah satu perangkat, perangkat lunak, atau teknologi. loT adalah gabungan dari perangkat, jaringan, sumber daya komputasi, dan perangkat lunak serta tumpukan. Pemahaman terminologi biasanya dimulai dengan perangkat loT itu sendiri. Hal-hal. Setiap perangkat loT -- benda atau sensor pintar -- adalah komputer khusus kecil yang memiliki prosesor tertanam, firmware, dan memori terbatas serta konektivitas jaringan. Perangkat mengumpulkan data fisik tertentu dan mengirimkan data tersebut ke jaringan IP, seperti internet. Tergantung pada pekerjaan sensor, itu mungkin juga termasuk amplifier, filter, dan konverter. perangkat bertenaga baterai dan mengandalkan konektivitas jaringan nirkabel melalui alamat IP individual. Perangkat loT dapat dikonfigurasi secara individual atau berkelompok.

 

Apa saja lapisan arsitektur loT? Diskusi tentang sensor, koneksi, dan lapisan backend dapat membantu staf bisnis dan TI memahami teknologi loT, tetapi diskusi semacam itu juga menuntut pertimbangan arsitektur loT. Meskipun cakupan dan detail rencana arsitektur loT dapat sangat bervariasi tergantung pada inisiatif loT, penting bagi para pemimpin untuk mempertimbangkan seberapa banyak loT akan diintegrasikan ke dalam infrastruktur TI saat ini.

 

Society 5.0 adalah sebuah konsep yang memungkinkan umat manusia untuk menggunakan sains berbasis teknologi modern seperti Al dan robot untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia. Konsep Society 5.0 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep sebelumnya yaitu Society 4.0. Perbedaannya terletak pada konteks di mana fokusnya. Dimana Society 4.0 lebih menitikberatkan pada konteks perkembangan teknologi, sedangkan Society 5.0 lebih menitikberatkan pada konteks manusia. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/fY-J4nYr_Ro?feature=share



TAG

Tidak ada tag yang tersedia