INTERNATIONAL WEBINAR How AI Could Save (Not Destroy) Education

INTERNATIONAL WEBINAR How AI Could Save (Not Destroy) Education

Semarang, 21 Agustus 2023 University of Science and Technology Computer (STEKOM University) in collaboration with the National University of Food Technologies (Ukraine), Centre of Excellence for Social Innovation and Sustainability (CoESIS) Part Of University Malaysia Perlis (Malaysia), STIE STEKOM, Industrial and Vocational Community Association (PERKIVI), Indonesian Smart Teacherpreneur Association (PTIC) and TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan International Webinar.

 

Acara International Webinar tersebut diselenggarakan 21 Agustus 2023 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

International Webinar ini diisi oleh Dr. Joseph Teguh Santoso (Rector STEKOM University) Indonesia sebagai Opening Speech, 3 Narasumbernya yaitu Olena Andriiuk (Ph.D. Assoc Prof at the Dept of Information Technology, Artificial Intelligence, and Cybersecurity) NUFT, Ukraine, Dr. Attia Aman Ullah (Post Doctoral Researcher, Faculty of Business & Communication) UniMAP, Malaysia, Edy Jogatama Purhita M.Ds (Head of Visual Communication Design Dept) STEKOM, Indonesia, dan Hostnya adalah Novita (International Affairs STEKOM University)

 


Dalam pemaparan narasumber, Olena Andriiuk (Ph.D. Assoc Prof at the Dept of Information Technology, Artificial Intelligence, and Cybersecurity) NUFT, Ukraine menjelaskan tentang Saya pikir, oleh karena itu saya ada, Rene Descartes. René Descartes (1596–1650) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan matematikawan Prancis yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Dia sering dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam transisi dari pemikiran abad pertengahan ke zaman modern. Beberapa aspek kunci tentang Descartes meliputi:

1. Metode Penalaran dan Penemuan Kebenaran: Descartes terkenal karena menciptakan metode penalaran yang sistematis dan rasional untuk mencapai kebenaran yang pasti. Pendekatannya didasarkan pada keraguan metodis, yaitu meragukan segala sesuatu yang mungkin diragukan dan hanya menerima apa yang dapat dipastikan dengan keyakinan.

2. Cogito, Ergo Sum: Frase terkenal "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada) adalah inti dari filsafat Descartes. Melalui refleksi terhadap tindakan berpikir, ia menyimpulkan bahwa keberadaan dirinya sendiri adalah hal yang tak terbantahkan.

3. Dualisme Kartesius: Descartes dikenal karena mengusulkan pemisahan antara pikiran dan materi dalam konsep yang disebut dualisme kartesius. Ia percaya bahwa pikiran dan tubuh adalah dua substansi yang berbeda, dan bahwa manusia memiliki aspek spiritual dan fisik.

4. Kontribusi dalam Matematika: Descartes memainkan peran penting dalam pengembangan geometri analitik dengan memperkenalkan sistem koordinat kartesian, yang menghubungkan aljabar dan geometri. Penerapan metode ini memungkinkan bentuk-bentuk geometris untuk direpresentasikan secara aljabar.

5. Karya Utama: Beberapa karya penting Descartes termasuk "Meditasi tentang Filosofi Pertama" dan "Panduan bagi Orang yang Cari Kebenaran dalam Ilmu dan Filsafat." Karya-karya ini menguraikan pemikirannya tentang metode penalaran, eksistensi Tuhan, dan struktur pengetahuan.

6. Pengaruh dan Warisan: Pemikiran Descartes memiliki dampak yang luas dalam berbagai bidang seperti filsafat, matematika, ilmu pengetahuan, dan etika. Pendekatan ilmiah dan rasional yang ia tawarkan menjadi fondasi bagi pemikiran ilmiah modern.

 

Ingatlah bahwa sumber daya tambahan atau penelitian lebih lanjut akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kontribusi dan pemikiran mendalam René Descartes dalam berbagai bidang. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/oFgmCJvA7Dk?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Attia Aman Ullah (Post Doctoral Researcher, Faculty of Business & Communication) UniMAP, Malaysia menjelaskan tentang Bagaimana Al Bisa Menyelamatkan (Bukan Menghancurkan) Pendidikan. AI memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan. Berikut beberapa cara di mana AI dapat berkontribusi untuk menyelamatkan atau meningkatkan sistem pendidikan:

1. Personalisasi Pembelajaran: AI dapat membantu dalam personalisasi pembelajaran untuk setiap siswa. Dengan menganalisis data dan perilaku belajar siswa, sistem AI dapat memberikan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kecepatan belajar masing-masing siswa.

2. Pengajaran Adaptif: Sistem pembelajaran berbasis AI dapat menyesuaikan materi dan latihan berdasarkan kemajuan siswa. Ini memastikan bahwa siswa tidak hanya diberikan materi yang sesuai, tetapi juga ditantang sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Evaluasi Otomatis: AI dapat membantu dalam mengevaluasi pekerjaan siswa, tes, dan tugas dengan cepat dan akurat. Ini membantu guru untuk fokus pada memberikan umpan balik yang lebih mendalam daripada menghabiskan waktu di evaluasi rutin.

4. Pendeteksian Dini Kesulitan Belajar: AI dapat mendeteksi pola dalam perilaku dan kinerja siswa yang mungkin mengindikasikan kesulitan belajar atau masalah lainnya. Dengan mendeteksi masalah ini lebih awal, tindakan korektif dapat diambil lebih cepat.

5. Pendidikan Jarak Jauh yang Lebih Efektif: AI dapat meningkatkan pengalaman pendidikan jarak jauh dengan menyediakan alat interaktif, tutor virtual, dan analisis pembelajaran yang lebih mendalam.

6. AI dapat membantu dalam pengembangan dan penyempurnaan pelatihan guru. Dengan menganalisis data tentang kinerja siswa dan respons terhadap berbagai metode pengajaran, AI dapat membantu guru mengoptimalkan pendekatan mereka.

7. AI dapat mendukung dalam pengembangan konten pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Ini termasuk pembuatan kurikulum, video pembelajaran, dan materi edukatif lainnya.

8. AI dan teknologi memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan di seluruh dunia. Ini dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya dan memperluas wawasan siswa.

9. AI dapat membantu dalam manajemen data sekolah, termasuk administrasi, jadwal, dan koordinasi kegiatan.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa sementara AI memiliki potensi besar, ada juga tantangan dan pertimbangan etis yang perlu diperhatikan dalam penerapannya dalam pendidikan. Diperlukan perencanaan yang matang, pelatihan yang memadai, dan pemahaman tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi ini secara efektif dalam lingkungan pendidikan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/oFgmCJvA7Dk?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber, Edy Jogatama Purhita M.Ds (Head of Visual Communication Design Dept) STEKOM, Indonesia menjelaskan tentang Peluang untuk Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan. Bab Studi Kasus. laboratorium riset kecerdasan buatan (Al / Artificial Intelligence) bernama OpenAI di Amerika Serikat telah merilis aplikasi chatbot bernama Chat GPT. Mesin ini merupakan teknologi natural language processing (NLP) yang mampu menjawab pertanyaan manusia dalam bentuk teks (disebut prompt) yang diketik ke dalam aplikasi.

 

Yang membuat kagum banyak orang adalah Jawaban yang diberikan ChatGPT terlihat terstruktur dengan baik, hubungan antar kata atau kalimat yang koheren dan akurasinya cukup baik, Mampu mengingat percakapan sebelumnya, dan Bahkan dengan menggunakan teknik prompt yang tepat, sebuah artikel ilmiah atau bahkan sebuah buku dapat diproduksi dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan metode konvensional.

 

Melihat kemampuan ChatGPT menghasilkan tulisan yang terstruktur dengan baik, dunia pendidikan bereaksi. Distrik Sekolah Terpadu Los Angeles memblokir akses ke situs web OpenAL Chat GPT di jaringan dan perangkat sekolah di distrik mereka pada Desember 2022. Tindakan ini diikuti oleh Dinas Pendidikan Kota New York pada akhir Desember 2022 dengan melakukan hal yang sama untuk sekolah-sekolah di daerahnya.

 

Aplikasi Chat GPT hingga saat ini menjadi kontroversi karena dapat menjawab semua pertanyaan seseorang hanya dengan mengetikkan pertanyaan kepada mereka melalui aplikasi tersebut.

 

penggunaan Chat GPT tidak mendukung mahasiswa dalam membangun kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis sebagai modal menuju kesuksesan akademik dan seumur hidup. Cara menggunakannya cukup mudah, Anda bisa memulainya dengan memasukkan satu atau beberapa pertanyaan kemudian Al akan membagikan jawaban yang relevan. Selain itu, GPT Chat juga memiliki kemampuan lain, yang dapat mengoreksi jawaban mereka yang tidak akurat. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/oFgmCJvA7Dk?feature=share
TAG

Tidak ada tag yang tersedia