
Semarang, 1 Oktober 2022 Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM), Sukses dalam menyelenggarakan Inspiring Professional dengan tema “Trik Mengenali Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal”.
Acara Inspiring Professional Trik Mengenali Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal tersebut diselenggarakan Sabtu, 1 Oktober 2022 Pukul 12.30 s.d 15.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 2 Narasumber, narasumbernya yaitu Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog. (Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia - LPAI) dan Bagus Dibyo Sumantri (Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Ketua Harian PP PTIC)
Dalam pemaparan narasumber pertama, Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog. (Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia - LPAI) menjelaskan tentang Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak. Anak, seseorang yang belum berusia 18 Tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak adalah Mutiara, dengan cinta mereka akan bersinar lebih gemerlang. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://bit.ly/live-tumbuhkembang
Dalam pemaparan narasumber kedua, Bagus Dibyo Sumantri (Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Ketua Harian PP PTIC) menjelaskan tentang Anak Berkembang Tanpa Perundungan. Perlindungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain. Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yangnn lebih parah akan bisa dicegah.
Perundungan atau bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain. Bagaimana cara membedakan perundungan dengan tindakan ‘bercanda’? ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan. Pelaku menggunakan kekuatan/kekuasaan mereka (mis., fisik, popularitas) untuk mengontrol, merendahkan, menyakiti, atau mengucilkan orang lain. Pengulangan aksi yang dilakukan. Aksi yang dilakukan pelaku terjadi lebih dari sekalian atau memiliki kecenderungan untuk diulangi oleh orang-orang yang sama. Pihak utama dalam aksi perundungan. 1. Pelaku, orang yang melakukan aksi perundungan. 2. Korban, orang yang menjadi target aksi perundungan. 3. Penonton, (bystanders), orang yang menyaksikan aksi perundungan.
Apa sajakah bentuk-bentuk perundungan.
Dampak Perundungan.
Mengapa korban perundungan jarang melapor? Seringkali korban tak melapor, karena takut menghadapi risiko bila ia akan semakin diintimidasi oleh pelaku. Koraban terbenam dalam emosi negatif seperti takut, sedih, kecewa atau marah dan sakit hati, sehingga ia tak mampu berpikir untuk menghubungin orang lain untuk membantunya. Ia ragu bahwa orang yang dilaporinnya akan mampu menolongnya, ia khawatir orang tersebut justru akan menyalahkannya dan semakin memperburuk daritanya.
Bagaimana membangun komunikasi efektif dengan anak?
1. Memberikan kesempatan anak agar bicara lebih banyak.
2. Mendengar aktif.
3. Berkomunikasi dengan posisi tubuh sejajar dengan
anak dan kontak mata.
4. Berbicara dengan jelas dan singkat agar anak
mengerti .
5. Gunakan bahasa (kata-kata) yang positif (hindari
kata jangan) .
6. Merefleksikan/memantulkan perasaan dan arti yang
disampaikan.
7. Memperhatikan bahasa tubuh anak.
8. Berempati.
Adapun penghalang komunikasi, diantaranya yaitu menyalahkan, meremehkan, perintah/titah, ceramah, mengomel, memberi label, mengejek, membandingkan, dan menyindir.
penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://bit.ly/live-tumbuhkembang
Foto Bersama