INSPIRING PROFESSIONAL Pembelajaran Berdiferensiasi

INSPIRING PROFESSIONAL Pembelajaran Berdiferensiasi

Semarang, 17 Juni 2023 Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknkologi Komputer (Universitas STEKOM) dan Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Inspiring Professional dengan tema Pembelajaran Berdiferensiasi.


Acara Inspiring Professional Pembelajaran Berdiferensiasi tersebut diselenggarakan Sabtu, 17 Juni 2023 Pukul 12.30 s.d 14.30 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Inspiring Professional ini diisi oleh Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom. (Rektor Universitas STEKOM) sebagai Sambutan, Dr. Mampuono, M.Kom. (Ketua Umum PP PTIC) sebagai Opening, Sri Purnamawati, S.Pd. (Guru Penggerak, PP PTIC) sebagai Narasumber, Hariyono, M.Pd. (Ketua Harian IV PP PTIC) sebagai Moderator, dan Bagus Dibyo Sumantri (Ketua Harian I PP PTIC) sebagai Closing Statement.

 

Dalam pemaparan narasumber Sri Purnamawati, S.Pd. (Guru Penggerak, PP PTIC) menjelaskan tentang Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Apakah pembelajaran paradigma baru? Pembelajaran paragdima baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan paragdima baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pada pembelajaran paradigma baru, profil pelajar Pancasila berperan menjadi panutan arah yang memandu segala kebijakan dan pembaruan dalam sistem Pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.

 

Pembelajaran dengan paradigma baru mengacu pada pendekatan dan metode pembelajaran yang inovatif dan berbeda dari paradigma tradisional. Paradigma baru dalam pembelajaran sering kali muncul sebagai respons terhadap perubahan dalam kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta kemajuan teknologi. Berikut adalah beberapa contoh paradigma baru dalam pembelajaran:

1. Pembelajaran berbasis proyek: Paradigma ini menekankan pembelajaran melalui proyek atau tugas yang relevan dan bermakna bagi siswa. Siswa terlibat dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah, keterampilan kolaborasi, dan penerapan pengetahuan dalam konteks praktis.

2. Pembelajaran berbasis masalah: Dalam paradigma ini, siswa diberikan masalah yang menantang dan harus mereka pecahkan dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Pendekatan ini mendorong pemikiran kritis, analisis, dan pemecahan masalah.

3. Pembelajaran berbasis teknologi: Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar pada pembelajaran. Paradigma baru ini menggabungkan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak pendidikan, aplikasi seluler, platform pembelajaran online, atau simulasi virtual. Ini dapat meningkatkan aksesibilitas, fleksibilitas, dan interaktivitas dalam pembelajaran.

4. Pembelajaran berbasis komunitas: Paradigma ini menempatkan siswa sebagai anggota komunitas belajar yang lebih besar. Pembelajaran berpusat pada kolaborasi, dialog, dan pengalaman bersama di dalam dan di luar kelas. Siswa dapat belajar dari sesama siswa, guru, ahli, dan sumber daya di komunitas lokal atau global.

5. Pembelajaran berbasis keterampilan: Fokus paradigma ini adalah pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata, seperti pemikiran kritis, kerjasama tim, komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan kreativitas. Pembelajaran berbasis keterampilan menekankan pada penerapan langsung keterampilan-keterampilan ini dalam konteks nyata.

6. Pembelajaran berbasis gamifikasi: Paradigma ini menggunakan elemen-elemen permainan dalam pembelajaran untuk memotivasi siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka. Siswa dapat mendapatkan poin, naik level, mendapatkan penghargaan, dan berpartisipasi dalam tantangan atau kompetisi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

 

Penting untuk dicatat bahwa paradigma baru dalam pembelajaran tidak harus menggantikan pendekatan yang sudah ada, tetapi dapat digunakan sebagai pendekatan tambahan atau dikombinasikan dengan paradigma tradisional. Tujuan utama adalah meningkatkan efektivitas, relevansi, dan pengalaman pembelajaran bagi siswa. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/w1KAuEm2q6E?feature=share